Laporan wartawan Tribunmedan, Muhammad Anil Rasyid
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kasus pembunuhan disertai mutilasi terjadi di perumahan mewah, Komplek Cemara Asri, Jalan Duku, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serang, Sumatera Utara, Rabu (6/5/2020) sekitar pukul 22.00 WIB.
Informasi yang dihimpun, korban merupakan seorang wanita muda bernama Elvina (21) warga Jalan Pukat.
"Cewek yang meninggal," kata seorang warga di lokasi kejadian, Rabu tengah malam.
Baca: Kisah Gadis Gianyar Rela Pakai Tabungan Untuk Kuliah Demi Hidupi Puluhan Anjing yang Diselamatkannya
Sementara itu, korban dibunuh dengan cara mengenaskan.
Pembunuhan ini diduga terkait asmara oleh pelaku yang bernama Michael (22), warga Jalan Garuda, Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan.
"Pacarnya laki-laki minum obat nyamuk. Ceweknya penuh luka, sempat dimasukkan ke dalam kardus," kata warga.
Baca: Wanita Muda di Deli Serdang Dibunuh dan Dimutilasi Pacarnya, Pelaku Tenggak Racun Usai Beraksi
Personel Polsek Percut Sei Tuan dan Polrestabes Medan yang mendapatkan kabar tersebut langsung turun ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.
"Tadi kita dapat informasi bahwa ditemukan dua orang di dalam satu rumah. Salah satu sudah meninggal dunia, dan satu orang lagi masih kita dalami. Kedua orang ini kita bawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi terhadap korban," ucap Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Aris Wibowo.
Baca: BREAKING NEWS: Wanita Muda di Deli Serdang Tewas Mengenaskan, Diduga Dibunuh Sang Pacar
Sambung Kapolsek, usai membunuh kekasihnya, pelaku mencoba bunuh diri dengan meminum cairan anti nyamuk.
Kronologi kejadian
Kapolsek Percutseituan Kompol Aris Wibowo pun menguraikan kronologi kejadian berdarah tersebut.
Rabu (6/5/2020) sekitar pukul 14.00 WIB, terduga pelaku Michael (22) bersama kekasihnya, Elvina mendatangi rumah Jeffry (23) di Jalan Duku Komplek Cemara Asri.
Baca: Penyerapan Vitamin dari Buah Akan Lebih Maksimal Jika Dikonsumsi Sebelum Makan Berat Saat Sahur
Jeffry merupakan teman Michael.
Setelah keduanya datang, Jeffry kemudian meninggalkan mereka di rumahnya.
Tidak begitu lama, Jeffry kembali ke rumahnya dan dia mendapati Elvina sudah meninggal. Sementara Michael dalam keadaan pingsan.
"Sekitar pukul 14.15 WIB, Jeffry kembali menuju ke rumahnya. Sesampainya di rumah, dia melihat Elvina sudah meninggal dunia dan Michael dalam keadaan pingsan," lanjutnya.
Sontak, Jeffry menghubungi orangtuanya, Tek Sukfen (56) yang juga pemilik rumah.
Jeffry pun memberitahu peristiwa tersebut kepada Jenny (46), orangtua Michael, bahwa anaknya dalam keadaan pingsan.
Baca: AHY Instruksikan Kader Demokrat Turun Langsung Bantu Warga Terdampak Covid-19
"Jenny tiba di rumah tersebut dan langsung berikan kabar kepada Yunan (48), orangtua Elvina," sambungnya.
Setelah kabar tersebut sampai kepada orangtua korban maupun terduga pelaku, petugas dari Polsek Percut Sei Tuan langsung meluncur ke lokasi kejadian.
"Personel Polsek Percut Sei Tuan dan Tim Inafis Polrestabes Medan menuju lokasi kejadian dan melakukan olah TKP," katanya.
Di lokasi, para petugas melakukan pemeriksaan terkait kejadian tersebut dan segera memasang garis polisi di lokasi.
Untuk sementara waktu, korban maupun yang diduga pelaku sudah kita bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
"Setelah melakukan olah TKP, kita membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum et repertum dan mengamankan Michael bersama para saksi ke Polsek Percuseituan," sambungnya.
Dari TKP, para petugas mendapati sejumlah barang bukti berupa sepeda motor, dua bilah pisau, selembar kertas surat cinta, martil, helm warna hitam, dan kardus.
“Ada juga masker, pulpen, lakban, botol hit dan stela, empat unit handphone, pakaian, HP terbakar di dalam plastik, serta Sim A dan C," lanjutnya.
Kemudian, Kompol Aris juga mencantumkan nama beberapa saksi.
"Saksi-saksinya adalah Jeffry (teman Michael), Ten Sukfen (pemilik rumah), Jenny (orang tua Michael), Yunan (orang tua Elvina), dan Antoni (tetangga),” ujarnya.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul MUTILASI KEKASIH - Warga Sebut Wanita Muda (21 Tahun) yang Dimutilasi Sempat Dimasukkan Dalam Kardus