News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Anak di Bantaeng

Satu Keluarga Diduga Kesurupan Massal Saat Ritual, Endingnya Sang Anak Tewas Ditebas

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayat korban ROS (18) ditemukan di rumah terduga pelaku di Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Kemudian di evakuasi ke RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, Sabtu (9/5/2020).

Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi

TRIBUNNEWS.COM, TOMPOBULU - Aksi Darwis menggorok leher anak kandungnya sendiri, ROS (16 tahun) hingga tewas bersimbah darah berujung pada penangkapan dirinya bersama 8 anggota keluarga lainnya, Sabtu (9/5/2020) malam.

Dari informasi yang beredar, satu keluarga yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 5 perempuan ini, mengalami kesurupan massal saat melakukan sebuah ritual hingga berakhir dengan pembunuhan terhadap salah satu anggota keluarga mereka.

Satu keluarga warga Kampung Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupateb Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diamankan polisi masing-masing berinisial DG (50), A (50), RD (30), HD (28), ND (21), AD (20), SD (14), AJ (40), RA (24).

Mayat korban ROS (18) ditemukan di rumah terduga pelaku di Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Kemudian di evakuasi ke RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, Sabtu (9/5/2020). (Polres Bantaeng)

Namun, Polres Bantaeng yang telah menangani kasus ini, masih belum membeberkan alasan dan motif pembunuhan ini.

Mereka berdalih masih mendalami kasus pembunuhan yang melibatkan satu keluarga tersebut.

"Kita masih dalami siapa pelaku utama yang eksekusi korban. Sedang didalami yang gorok leher korban sampai tewas. Termasuk juga motifnya," kata Paur Subag Humas Polres Bantaeng, Aipda Sandri.

Baca: BREAKING NEWS: 9 Anggota Keluarga Diamankan Polisi Terkait Kasus Dugaan Pembunuhan

Pembunuhan ini membuat geger warga, pasalnya Darwis tak hanya membunuh anak kandungnya sendiri.

Warga yang melintas di depan rumah pelaku juga diadang menggunakan parang lalu kemudian disandera.

Tiga orang berhasil mereka sandera, yakni Sumang (45), Irfandi (18), dan Enal (25).

Satu orang, yakni Irfandi, tidak mengalami luka saat proses penyanderaan, sementara Sumang dan Enal, mengalami luka.

Enal mengalami luka sobek di kepala akibat sabetan parang, sementara Sumang mengalami luka gores pada bagian telinganya.

Aksi penyanderaan ini berhasil ditaklukkan ketika personel Polsek Tompobulu Polres Bantaeng, mendatangi lokasi kejadian.

Proses pengamanan berjalan alot, pasalnya satu keluarga ini ogah menyerahkan diri dan memilih bertahan di dalam rumah.

Satu orang di antara mereka mondar-mandir ke luar rumah, bak melakukan penjagaan dengan sebilah badik di pinggangnya.

Baca: Di Tengah Kekhawatiran Krisis Pangan, Pagelaran, Pandeglang, Panen Raya

Upaya negosiasi sempat dilakukan polisi namun tak berhasil, sehingga kemudian dilakukan upaya paksa untuk mengamankan pelaku tersebut.

Kini, satu keluarga ini telah diamankan di Mapolres Bantaeng, untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut.

Diberitakan sebelumnya, personel Kepolisian Resor (Polres) Bantaeng mengamakan satu keluarga di Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Sabtu (9/5/2020).

Mereka ditangkap atas dugaan penyanderaan hingga pembunuhan.

Mereka yang diamankan masing-masing berinisial DG (50), A (50), RD (30), HD (28), ND (21), AD (20), SD (14), AJ (40), RA (24).

Paur Humas Polres Bantaeng, Aipda Sandri mengatakan terduga pelaku dan kerabat, termasuk anak dan istri berjumlah 9 orang, terdiri dari 4 laki-laki dan 5 perempuan.

Saat personel Polres Bantaeng melakukan penangkapan di rumah terduga pelaku, ditemukan satu orang perempuan dalam kondisi tak bernyawa karena dibunuh di dalam kamar.

"Kapolres Bantaeng memimpin personel melakukan penyisiran di dalam rumah pelaku yang kemudian mendapati korban sudah dalam keadaan meninggal dunia yang berada di kamar belakang rumah," jelasnya.

Baca: KSAD Akan Beri Penghormatan Terakhir Kepada Almarhum Mantan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso

Korban diketahui seorang pelajar inisial ROS 18.

Saat ini jenazah dievakuasi ke RSUD Anwar Makkatutu.

Motif dan modus sementara dilakukan penyelidikan oleh Kasat Reskrim Polres Bantaeng.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Sebelum Tebas Anak Kandung, Satu Keluarga di Bantaeng Diduga Kesurupan Saat Ritual

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini