"Disandera tapi mau dinikahkan dengan RO," ujarnya, dikutip dari TribunTimur.com, Minggu.
I salah dalam mengucapkan kata yang diinginkan oleh pelaku, sehingga yang mendapat hukuman adalah RO.
I beberapa kali salah dalam pengucapan, sehingga terdapat beberapa luka tebasan parang di punggung RO.
Seret Warga ke Dalam Rumah
Dikutip dari Kompas.com, warga bernama A menjelaskan, pelaku D keluar rumah lalu membacok seorang warga di jalan.
Pria ini kemudian menyeret dua warga ke dalam rumahnya seperti orang yang kerasukan.
"Kerasukan satu keluarga, sandera orang, dan sembarang mereka ngomong," kata A, Minggu.
Baca: Polisi Ungkap Fakta Berbeda Soal Motif Satu Keluarga Bunuh Remaja Perempuan 16 Tahun di Bantaeng
Baca: UPDATE Kasus Anak Perempuan 16 Tahun Dibunuh Satu Keluarga di Bantaeng: Motif hingga Sosok Eksekutor
Baca: Masuk ke Kamar Gadis, Pemuda di Bantaeng Ini Panik Setelah Kena Tendang
Saat polisi tiba di lokasi, mereka langsung melakukan negosiasi.
Namun, proses negosiasi berjalan alot lantaran D bertahan di rumah panggung sambil menenteng senjata tajam dan berteriak tanpa alasan.
Polisi akhirnya masuk ke dalam rumah secara paksa dan menangkap pelaku.
(Tribunnews.com, TribunTimur.com/Firki Arisandi/Achmad Nasution, Kompas.com/Kontributor Bone, Abdul Haq)