TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan penyebab data penerima bantuan di wilayahnya alami peningkatan saat pandemi virus Corona.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (12/5/2020).
Sebelum adanya virus Corona atau Covid-19, Jawa Barat hanya membantu warga rawan miskin sebanyak 25 persen.
Baca: Seorang Warga DKI Jakarta Sebut Tak Dapatkan Bantuan Utuh: Tolong Pemerintah
Setelah Covid-19, Ridwan Kamil bersama tim mengira subsidi akan diberikan ke pada 40 persen warganya.
Namun ternyata, setelah dilakukan pendataan banyak warga yang mendaftarkan diri.
Sehingga total kebutuhan warga yang harus diberikan bantuan sebanyak 63 persen.
"Sebelum Covid, bansos itu di Jawa Barat hanya 25 persen orang rawan miskin yang kita bantu," terang Ridwan Kamil.
"Setelah Covid berteori yang harus disubsidi itu adalah 40 persen dari penduduk."
"Tapi di Jawa Barat ternyata yang mendaftarkan dari arus bawah sampai 63 persen," tambahnya.
Jumlah itu dinilai Ridwan Kamil sangat banyak dari biasanya.
Pasalnya, dua per tiga dari warga Jawa Barat memohon untuk diberikan bantuan.
Padahal, biasanya pemerintah provinsi hanya mensubsidi sejumlah 9 juta jiwa.
Baca: Tak Dapat Bantuan, Warga Jakarta Ini Tunggak Kontrakan hingga Gadaikan BPKB Motor Demi Uang Makan
Baca: Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa Sepakat Jika Relaksasi Diutamakan Bagi Masjid di Pemukiman
Namun kini, mereka harus memberikan bantuan pada 38 juta warga Jawa Barat.
Disebutkan, total keseluruhan penduduk di Jawa Barat mencapai 50 juta jiwa.