Pasalnya, dalam foto itu terlihat para relawan yang menguburkan bayi tersebut memakai hazmat dengan coretan di punggung mereka.
"Surga menantimu dek bayi," begitu bunyi tulisan berspidol hitam di baju hazmat mereka.
Di bawah tulisan tersebut juga tergambar lambang love.
Saat dikonfirmasi, Wisnu mengatakan, coretan di baju hazmat mereka sebagai sebuah penanda dan pesan.
Tak hanya itu, setiap pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19, Wisnu dan timnya selalu menuliskan sesuatu di baju hazmat mereka.
"Kadang-kadang kita tulisin nama anak atau kadang-kadang seperti kemarin (Surga menantimu dek bayi)."
"Dulu pernah kita menuliskan nama jenazahnya di setiap APD kami, itu sebagai bentuk empati dari jenazah yang kami urus," terang Wisnu.
Selain itu, terkadang Wisnu dan timnya juga menuliskan pesan untuk masyarakat di baju hazmat mereka.
"Intinya sebagai penanda juga," tegasnya.
Baca: Kisah Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19, Protes dari Keluarga Korban Hingga Berusaha Tak Tertular
Pesan untuk masyarakat
Wisnu juga mengingatkan masyarakat agar mematuhi anjuran untuk tetap menjaga jarak, dan tidak bepergian untuk memutus rantai penularan virus corona.
"Kita mohon sekali kepada semua masyarakat Indonesia ini sabarlah dikit."
"Tetaplah di rumah, jaga jarak, nggak usah mudik lah, nggak usah pergi-pergi dulu."
"Jangan paksa kami untuk ngubur-ngubur kayak gitu, sabarlah sebentar."
"Kita bareng-bareng untuk memutus rantai peularan dari Covid-19 ini. Jangan di remehkanm, ini memang penyakit yang bisa membunuh banyak orang, kita belum punya vaksinnya," tandasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)