TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menemukan sejumlah warga yang mempergunakan dana bantuan sosial ( bansos) untuk membeli baju Lebaran.
Bima mengungkapkan, kondisi itu ia temukan ketika melakukan sidak di kawasan Pasar Anyar, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Dari hasil penelusurannya itu, Bima mengambil sampel sejumlah pengunjung pasar dengan melakukan pencocokan terhadap Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan aplikasi database Sistem Kolaborasi dan Solidaritas untuk Rakyat (Salur) milik Pemkot Bogor.
Hasilnya, enam dari 10 orang pengunjung Pasar Anyar terdata sebagai penerima dana bansos.
• Kisah Pilu Pasutri Buruh Tani, Sakit-sakitan di Gubuk Reyot, Malah Tak Dapat Bansos Pemerintah
Ia pun mencurigai bahwa uang tunai bansos tersebut dipergunakan untuk berbelanja baju lebaran.
"Jadi kita masukkan NIK-nya waktu di pasar. Kira-kira enam dari 10 ibu-ibu terdaftar penerima bantuan," ungkap Bima, Jumat (22/5/2020).
Kondisi itu membuatnya kecewa. Bima mengaku tidak habis pikir, masih ada warga yang mementingkan belanja baju Lebaran di tengah situasi serba sulit sekarang ini.
• Bantuan Sosial Klaten Salah Sasaran, Uang Rp 600 Ribu Malah Masuk Rekening Kades hingga PNS
Orang nomor satu di Kota Bogor ini pun menduga fenomena tersebut terjadi karena dua faktor kemungkinan.
Pertama, penyaluran tidak tepat sasaran. Kedua, penerima bansos tidak bijak menggunakan uang.
"Makanya saya minta kemarin data bansos dievaluasi lagi. Saya juga imbau kepada warga tahan dulu belanja yang nggak penting.