TRIBUNNEWS.COM, SINJAI BORONG - - Gara-gara bantuan langsung tunai (BLT) dua orang tetangga melakukan aksi duel dengan senjata tajam.
Akibatnya, Andi Asdar (43) yang menggunakan parang tewas ditikam denggan badik oleh tetangganya, Anwar yang membela istrinya, Marlena.
Usai duel, dan Asdar didapati tewas, keluarganya sempat menuntut agar pelaku ditangkap sebelum jasad korban dimakamkan.
Pihak keluarga enggan mengubur jenazah Andi Asdar (43), korban penikaman di Dusun Tomantang, Desa Bontosinala, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Asdar tewas di ujung badik tetangganya pada Minggu (24/5/2020) malam.
"Keluarga tidak mau mengubur jenazah Asdar sebelum Marlena juga ditangkap polisi," kata adik ipar Asdar bernama Mahmud kepada TribunSinjai.Com di rumah duka, Senin (25/4/2020).
Baca: Jokowi Berharap Pelibatan TNI-Polri untuk Disiplinkan Masyarakat Bisa Turunkan Kurva Covid-19
Baca: Kekompakan Idul Fitri Keluarga Raffi Ahmad, Salat Id di Rumah, Bagi THR, Ajari Anak-anak Sungkeman
Baca: KRONOLOGI Lengkap Anak Bacok Ibu Kandung yang Lagi Nonton TV, Korban Bilang Goloknya Engga Tajam
Baca: Cerita Dokter di RS Wisma Atlet yang Kerap Saling Cek APD Satu Sama Lain Sebelum Terjun ke Lapangan
Setelah polisi setempat memperlihatkan foto penahanan Marlena di Polres Sinjai, barulah keluarga mau mengubur jenazah Asdar.
Korban dikubur di kebun miliknya yang terletak di bagian belakang rumahnya di Dusun Tomantang, Desa Bontosinala.
Hansip (bukan anggota BPD ) Desa Bontosinala ini tewas ditikam oleh Anwar setelah adu mulut dengan Marlena, istri Anwar.
Asdar terlibat adu mulut dengan Marlena diduga karena Marlena kesal tidak mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa.
Asdar terpacing dan ikut emosi kemudian mengancam parang Marlena.
Melihat aksi Asdar ingin memarangi Marlena, sang suami mengambil badik dan berkelahi dengan Asdar.
Saat berkelahi, Anwar menikam dada Asdar yang juga tetangganya itu.
Asdar sempat ditolong keluarganya dan dibawa ke Puskesmas Bijinangka. Dan di tempat itu, Asdar menghembuskan nafas terakhirnya.
Dirangkum tribun-timur.com, berikut fakta-fakta kejadian yang menjadi perhatian pemda dan polisi itu:
1. Lokasi Kejadian
Anak Kepala Dusun di Desa Bonto Sinala, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, tewas dtikam tetangga.
Warga yang tewas tersebut merupakan putra dari Kepala Dusun Tomantan, Amiruddin.
Penikaman melibatkan seorang warga bernama Anwar bin Kadir (41) dan anak Kadus, Asdar (43).
Anwar membunuh Asdar (43) dengan cara menikam korban pada bagian dadanya.
2. Kronologi Lengkap
Warga Dusun Tomantan, Desa Bonto Sinala, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan bernama Anwar bin Kadir (41) menikam tetangganya bernama Asdar (43) hingga tewas.
Anwar membunuh Asdar (43) dengan cara menikam korban pada bagian dadanya.
Kapolres Sinjai AKBP Iwan Irmawan menjelaskan kronologi penikaman hingga menewaskan Asdar.
Istri Anwar bernama Lena (40) sebelum peristiwa penikaman beradu mulut dengan Asdar.
Mereka adu mulut karena sedang mempertanyakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada orangtua Asdar bernama Amiruddin yang juga kepala dusun setempat.
Lena datang mempertanyakan alasan pemerintah melalui Kepala Dusun Amiruddin mengenai alasannya tidak mendapatkan BLT.
Namun Lena tidak berhasil menjumpai Amiruddin dan bertemu dengan Asdar. Sehingga ia pulang.
3. Pelaku dan Korban Saling Serang Pakai Senjata Tajam
Di perjalanan pulang, Lena bertemu dengan Asdar.
Lena menyampaikan maksud kedatangan dirinya ke rumah Amiruddin.
Setelah menyampaikan hal itu, terjadi ketersinggungan sehingga adu mulut.
Mendengar kejadian itu, Anwar lalu mendatangi mereka sambil bawa badik.
Anwar tiba ikut membela istrinya hingga terjadi adu mulut dan perkelahian.
Asdar lebih awal mengayungkan parang ke arah Anwar. Aksi itu dibalas aksi tikaman badik yang mengenai dada korban.
Usai Asdar mengalami tikaman, warga setempat langsung melarikan ke Puskesmas Bijinangka.
Dan di puskesmas, Asdar menghembuskan nafas terakhirnya.
4. Pelaku Ditangkap Polisi
Sedangkan Anwar bersama istrinya Lena meninggalkan lokasi kejadian dan menuju rumahnya yang jaraknya hanya 15 meter dari tempat kejadian itu.
Tak lama kemudian Anwar meninggalkan rumahnya lalu ke rumah saudaranya.
Selanjutnya polisi Polsek Sinjai Borong dan Polres Sinjai menangkap Anwar lalu dibawa ke Mapolres Sinjai.
"Tersangka dan barang buktinya sudah kita amankan dan saat ini situasi di lokasi kejadian di Bontosinala kondusif," kata AKBP Iwan Irmawan.
5. Rumah Pelaku Dijaga Ketat Polisi
Anggota Polsek Sinjai Borong dan Polres Sinjai, Sulawesi Selatan menjaga rumah pelaku penikaman Anwar (24) di Dusun Tomantang, Desa Bonto Sinala, Kecamatan Sinjai Borong, Senin (25/5/2020).
Ada belasan polisi yang berjaga-jaga di rumah korban maupun di dekat rumah duka.
Polisi tampak berjaga di depan rumah pelaku dengan berpakaian seragam.
Sedang Anwar sudah diamankan di Polres Sinjai. Dan korban Andi Asdar dimakamkan di kebunnya.
Pada Rabu (24/5/2020) petang Anwar bin Kadir (41) menikam tetangganya bernama Asdar (43) hingga tewas.
Anwar membunuh Asdar (43) dengan cara menikam korban pada bagian dadanya.
Aksi perkelahian dan penikaman ini dipicu adu mulut istri Anwar bernama Marlena (40) dengan Asdar.
Mereka terlibat cekcok kepada korban karena Anwar dan Marlena tak dapat Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Rumah Pelaku Dijaga Aparat
Anggota Polsek Sinjai Borong dan Polres Sinjai, Sulawesi Selatan masih melakukan penjagaan di rumah pelaku penikaman Anwar (41) di Dusun Tomantang, Desa Bonto Sinala, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Selasa (26/5/2020).
Ada belasan polisi yang berjaga-jaga di rumah korban maupun di dekat rumah duka pagi ini .
Polisi tampak berjaga di teras dan depan rumah pelaku dengan berpakaian seragam.
Sedang Anwar bersama istrinya Marlena sudah diamankan di Polres Sinjai untuk menjalani proses hukum.
Dan korban Andi Asdar sudah dimakamkan di kebunnya sendiri kemarin.
Pada Minggu (24/5/2020) petang Anwar bin Kadir (41) menikam tetangganya bernama Asdar (43) hingga tewas.
Anwar membunuh Asdar (43) dengan cara menikam pada bagian dadanya.
Sebelumnya terlibat aksi penikaman terjadi aksi adu mulut yang melibatkan istri Anwar bernama Marlena (40) dengan Asdar.
Melihat perang mulut itu, Anwar keluar dari rumahnya dan berkelahi dengan korban hingga menikamnnya.
Plt Kepala Desa Bontosinala, Andi Mulyati menyampaikan bahwa Anwar tidak mendapat BLT desa yang nilainya Rp 270 ribu per bulan karena masih banyak warga lainnya di desa itu lebih layak mendapatkan bantuan ketimbang dirinya.
Meski ia sudah didata oleh tim petugas pencatat desa. " Jadi tidak semua warga yang sudah didata dapat bantuan. Hanya yang memang miskin, nah Pak Anwar ini sebagai pengusaha mebel dan miliki mobil," kata Mulyati.
Hanya saja peristiwa itu terjadi kerena kedua belah pihak tersinggung hingga adu mulut dan terjadi penikaman.
Ia berharap agar masyarakat setempat tetap menjaga keamanan dan tidak melakukan aksi pelanggaran hukum. (Samsul Bahri)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Keluarga Tak Mau Kubur Jenazah Korban Penikaman di Sinjai