News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polsek Daha Selatan Diserang

Brigadir Leonardo Korban Penyerangan Polsek, Dikenal Sebagai Polisi Ramah dan Suka Berteman

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mapolsek Daha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tragedi penyerangan di Kantor Polsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan membuat polsek tersebut kehilangan salah satu anggotanya.

Dia adalah Brigadir Leonardo Latupapua, yang tewas dengan luka bacok akibat ditebas dengan samurai saat bertugas di ruang SPKT, Senin dinihari sekitar pukul 02.00 Wita.

Korban meninggalkan istri dan dua anak. Istri korban asli warga Daha Selatan. Korban sendiri menurut informasi kelahiran Lampung.

Sementara, menurut warga Desa Bayanan bernama Ramli, korban sudah lama bertugas di Daha Selatan, dan dikenal baik oleh masyarakat sebagai anggota Polsek yang ramah.

Korban juga rajin latihan dayung bersama atlet dayung Daha Selatan.

"Orangnya suka berteman, dengan siapapun. Saya sendiri sering bergabung dengan korban kalau lagi patroli wilayah," kata Fadlan, warga Bayanan lainnya yang juga anggota Satpol PP Daha Selatan.

Korban diketahui tinggal di Desa Tumbukan Banyu, Jalan Musyawarah, sekitar 300 meter dari Kantor Polsek.

Waspada

Usai penyerangan Polsek Daha Selatan (Dasel) Polres Hulu Sungai Selatan yang menyebabkan satu anggota Brigadir Leonardo meninggal dunia, jajaran kepolisian diminta waspada. Termasuk kantor Polsek, Polres dan lainnya.

Hal itu diungkapkan Kabid Humas Kombes M Rifai saat ditanya apakah ada intruksi kantor-kantor kepolisian agar siaga dan waspada.

Baca: Tin Zuraida Istri Nurhadi Juga Ikut Diamankan KPK, Kini Dibawa ke Gedung Merah Putih

"Iya (diminta waspada)," ujar Rifai.

Terpisah, di Polsek Tabalong meningkatkan pengamanan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Terpantau di portal depan pintu masuk Polres Tabalong, Kota Tanjung, terpasang tulisan tambahan untuk mengingatkan bagi yang mau masuk untuk wajib lapor ke petugas jaga.

Sementara, keadaan di lingkungan Polres Tabalong terlihat sepi karena memang bertepatan dengan hari libur nasional.

Kasubbag Humas Polsek Tabalong AKP Ibnu Subroto mengatakan seluruh anggota kepolisian kini diminta siaga dan waspada usai ada penyerangan di kantor Polsek Daha Selatan.

Mapolsek Daha (istimewa)

"Kami juga ingatkan petugas jaga selalu waspada dalam melaksanakan dinas jaga, selalu cek para tahanan, serta situasi kondisi rutan guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Ia mengakui sangat menyayangkan kejadian penyerangan terjadi, hingga mengakibatkan gugurnya anggota Bhayangkara yang melaksanakan tugas.

"Dimana situasi saat ini kita bersama-sama mencegah pandemi covid-19," ujarnya.

Disampaikannya, Polres Tabalong turut berduka cita atas meninggalnya petugas Bhayangkara di Polsek Daha Selatan tersebut.

Baca: Luna Maya Tulis Teman Makan Teman Usai Syahrini dan Reino Barack Bertemu, Aisyahrani:Kita Gak Merasa

Pemandangan serupa juga dilakukan di kantor Polres Tanah Laut. Penjagaan yang diperketat juga terlihat.

"Adanya peristiwa itu tentu kami lebih meningkatkan lagi kewaspadaan," kata Kapolres Tanah Laut AKBP Cuncun Kurniadi.

Selama ini penjagaan di pintu masuk Polres Tanah Laut juga telah diperketat. Hanya satu pintu yang dibuka sehingga semua orang yang masuk maupun keluar terpantau.

"Selama ini di Polres Tala sudah berjalan, yang ke luar masuk mako polres diperiksa. Nah, sekarang kewaspadaanya yang lebih ditingkatkan lagi," ujarnya.

Kronologis

Seorang pria bersamurai dan berambut gondrong menyerang kantor Polsek Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan.

Satu orang anggota polisi tewas dalam peristiwa tersebut dan mobil patroli milik polisi ikut dibakar.

Menurut saksi mata bernama Ramli, penyerangan itu terjadi Senin dinihari bersamaan dengan terbakarnya mobil patroli Polsek Daha Selatan.

Baca: Masjid Istiqlal DIjadwalkan Dibuka Bulan Juli, Jokowi: Akan Diputuskan Imam Besar

"Saat itu sekitar pukul 01.30 lewat, kami fokus memadamkan api yang berkobar di mobil patroli," ujar Ramli.

Ada dua unit pemadam kebakaran yang memadamkan api saat kejadian.

Sebenarnya kata Ramli anggota dinas pemadam kebakaran berniat menolong anggota Polsek yang dikejar pelaku dengan samurai, namun saat itu, pintu kantor polsek dikunci pelaku dari dalam dan lampu sengaja dimatikan.

Mengenai pelaku, Ramli mengatakan saat itu terlihat secara samar karena penerangan minim.

"Orangnya masih muda, rambut agak gondrong bergelombang, dan memegang samurai. Ada dari pemadam berniat menolong, tapi dicegah karena pelaku bersenjatakan samurai," katanya.

Mengenai jumlah pelaku hingga kini masih simpang siur, ada yang mengatakan lima orang, ada pula yang mengatakan hanya satu orang.

Namun sepengetahuan Ramli pelaku terlihat dua orang. Pelaku berboncengan menaiki sepeda motor jenis bebek.

Satu orang pelaku berhasil dilumpuhkan dan bersembunyi di ruang Unit Reskrim Polsek Daha Selatan.

Saat dikepung anggota polisi pelaku tak mau menyerah. Sedangkan pelaku lainnya, masih dalam pengejaran.

Beberapa barang bukti diambil dari pelaku tersebut di antaranya ada secarik kertas yang ditandatangani orang bernama Ana Abdurrahman.

Dalam surat tersebut tertulis bahwa mereka sedang memerangi thogut dan sedang berjihad. Ditemukan juga kain dan kartu pengenal terkait ISIS.

Baca: Peringati Harlah Pancasila, Menpora Pesan Pemuda Maritim Harus Beri Edukasi kepada Masyarakat

Kejar-kejaran

Insiden berdarah di Mapolsek Daha Selatan didahului kejar-kejaran pelaku dengan anggota Polsek yang saat itu sedang berjaga.

Saat itu anggota Polsek, Bripda M Azmi yang berada di ruang unit reskrim mendengar keributan di ruang SPKT.

Dia kemudian mendatangi ruang SPKT tersebut dan menyaksikan Brigadir Leonardo dalam kondisi tersungkur dengan luka bacok.

Bripda Azmi kemudian mendatangi Kanit Intel Brigadir Sahat untuk meminta bantuan bersama-sama mendatangi ruang SPKT.

Baca: Ade Armando Kena Somasi Pemuda Muhammadiyah Jateng, Dia Kemudian Menulis di Facebook, Ini Isinya

Namun sesampainya di ruang SPKT, pelaku malah mengejar kedua anggota Polsek tersebut pakai samurai.

Anggota yang dikejar itu menyelamatkan diri ke ruang Unit Reskrim Polsek Daha Selatan dan berhasil mengunci pintunya, sambil meminta bantuan Polres Hulu Sungai Selatan melalui telepon genggam.

Saat anggota datang, menurut sumber di internal Polsek, pelaku tak mau menyerah dan sembunyi di ruang unit reskrim, hingga akhirnya pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan cara ditembak.

Pelaku kemudian dibawa ke rumah sakit. Sedangkan korban anggota Polsek yang ditemukan terkapar di ruang SPKT dengan luka bacok, meninggal dunia di tempat kejadian.

Kabid Humas Polda Kalsel Kombes M Rifai yang dikonfirmasi menjelaskan akibat peristiwa brutal itu ada dua anggota kepolisian menjadi korban.

Baca: Pemilik Bar Tembak Demonstran Kulit Hitam Pembela George Floyd hingga Tewas, Kini Bebas Hukuman

Satu meninggal dunia dan satu lagi luka-luka.

"Benar, satu gugur dan satu anggota lagi hanya luka-luka saja," ujarnya.

Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis menyampaikan belasungkawa dan memberikan santunan bagi keluarga korban Brigadir Leonardo Latupapua.

"‎Atas kejadian tersebut Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis turut berbela sungkawa dan juga memberikan santunan pada keluarga korban. Kapolri juga menaikkan pangkat setingkat lebih tinggi kepada korban," ucap M Rifai.

Selain itu, Kapolda Kalsel juga mengunjungi rumah sakit di Desa Tumbukan Banyu, Daha Selatan dan rumah almarhum Brigadir Leonardo Latupapua untuk memberikan santunan bagi keluarga korban.

Brigadir Leonardo Latupapua merupakan pria kelahiran 8 Agustus 1989. Dia merupakan lulusan Sekolah kepolisian Negara Polda Kalsel angkatan 32 tahun 2008.

Motif penyerangan Polsek Daha Selatan, Polres Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, menyebabkan tewasnya Brigadir Leonardo anggota polsek, masih didalami pihak penyidik gabungan Polda Kalsel serta Polres Hulu Sungai Selatan.

Kombes Rifai mengatakan, untuk identitas pelaku adalah AR berusia sekitar 20 tahun, masih bujangan, warga sekitar Daha, serta tinggal satu kampung dengan korban anggota polisi yang tewas namun tidak saling kenal.(Tribun Network/don/ida/fel/man/han/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini