TRIBUNNEWS.COM - Warga Desa Gombong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang dibuat geger dengan kematian satu keluarga.
Mereka menemukan tiga anggota keluarga dalam keadaan tIdak bernyawa.
Ayah dan dua anaknya ditemukan tewas di dalam rumah di kawasan Kampung Sukamantri, Desa Gembong, Balaraja, Tangerang, Kamis (11/6/2020) dini hari.
Seorang ayah berinisial R diduga bunuh diri setelah menghabisi nyawa kedua anaknya.
Diduga sang ayah nekat membunuh kedua anaknya lantaran cekcok dengan istrinya, N alias L.
Baca: Satu Keluarga Tewas di Rumah, Ayah Gantung Diri Usai Bunuh 2 Anaknya, Sang Ibu Pingsan & Trauma
Baca: Pemotor di Solo Tewas Tersayat Benang Layangan, Sempat Lakukan Ini Saat Terjatuh
Baca: Berduaan di Kamar, Si Ayah Suruh Anak Gadisnya Buru-buru Pakai Baju Saat Dengar Ibunya Memanggil
Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang, AKP Ivan Adhitira, mengatakan dugaan sementara motif pembunuhan itu adalah masalah keluarga.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Jumat (12/6/2020).
"Saat ini dari pemeriksaan saksi-saksi, motifnya ada masalah keluarga," kata AKP Ivan Adhitira.
Ivan Adhitira beralasan, dugaan itu lantaran warga mengaku sempat mendengar keributan antara R dengan sang istri.
"Karena sebelum terjadinya ditemukannya mayat dalam rumah ini memang warga sekitar sempat mendengar keributan dari korban dan istrinya," papar Ivan.
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait peristiwa tersebut.
Baca: Suasana Haru di Kediaman Siswa SMP yang Diduga Dibunuh Ayah Kandungnya Sendiri
Baca: FAKTA Ayah dan 2 Anaknya Ditemukan Tewas di Rumah: Sempat Terdengar Cekcok hingga Suara Ledakan
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara polisi masih mendalami motif tewasnya dua anak dan ayahnya.
Adapun R yang ditemukan dalam posisi gantung diri.
Sedangkan satu anaknya berinisial N (13) laki-laki dalam keadaan terikat tali tambang
Satu korban lainnya adalah balita berusia tiga tahun yang meninggal dalam keadaan tenggelam di dalam drum.
Sempat Terdengar Cekcok
Para warga sekitar sempat mendengar suara cekcok pada malam hari di kediaman keluarga yang ditemukan tewas tersebut.
Kapolsek Balaraja, AKP Teguh Kuslantoro, menjelaskan suara ribut-ribut yang terjadi dalam sebuah rumah tangga.
Teguh Kuslantoro menyebut, seorang tetangga menganggap ribut tersebut hanyalah cekcok biasa antara suami istri.
Berdasarkan keterangan saksi, peristiwa cekcok terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, Kamis (11/6/2020).
Teguh menambahkan, tetangga sekitar melihat istri R meninggalkan rumah dan pergi ke orang tuanya setelah cekcok dengan suami.
"Menurut keterangan saksi di sekitar, setelah ribut, istrinya pulang ke rumah orang tuanya tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) sekitar 500 meter," kata Teguh, dikutip dari Kompas.com.
Baca: Tragedi Satu Keluarga di Tangerang Tewas Mengenaskan, Warga Sempat Dengar Suara Cekcok Suami Istri
Baca: Remaja Tewas Usai Melompat ke Dalam Bendungan, 2 Temannya Menghilang
Baca: Satu Keluarga Ditemukan Tewas dalam Rumah, Balita Tak Bernyawa Ada di Drum, Ayah Gantung Diri
Terdengar Suara Ledakan
Sementara itu, AKP Ivan Adhitira, mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian seorang ayah dan kedua anaknya.
"Yang jelas ditemukan tiga mayat, bapak dan anaknya dua. Ditemukan warga jam 01.30 WIB," terang Ivan, Kamis (11/6/2020).
Ivan menuturkan, sebelumnya warga sempat mendengar suara ledakan di TKP yang berasal dari pembakaran sampah di dalam rumah.
Hingga akhirnya ketiga mayat ditemukan oleh warga.
Saat didatangi, warga mendobrak pintu rumah yang dalam keadaan terkunci dan menemukan R sudah tidak bernyawa dalam kondisi tergantung.
"Kemudian di kamar terpisah di temukan N (13) terbaring tidak bernyawa dengan tali terikat di leher," ucap Ivan, dilansir oleh TribunJakarta.
"Satu lagi ditemukan seorang anak berusia tiga tahun, di kamar mandi posisi tenggelam di dalam drum," sambungnya.
Baca: Hal-hal yang Didengar Tetangga pada Malam Sebelum Ayah dan 2 Anaknya Ditemukan Tewas
Baca: Kronologi Ayah dan 2 Anaknya Tewas Terpencar di Rumah, Terdengar Ledakan Hingga Balita Tewas di Drum
Baca: Dua Penambang Emas Tradisional di Madina Ditemukan Tewas dalam Lubang Tambang Sedalam 15 Meter
Sang Istri Syok
Ketiganya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja untuk dilakukan autopsi.
Mengutip dari Kompas.com, Teguh melanjutkan, istri dari R juga sudah mengetahui peristiwa tersebut.
Namun, ia menyebut, ibu dari dua anak yang tewas itu belum bisa dimintai keterangan karena dalam kondisi syok.
Pihak kepolisian tengah berupaya untuk mengungkap kasus tersebut dengan menyelidiki TKP.
Serta melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi termasuk sang istri.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin) (Kompas.com/Kontributor Banten, Acep Nazmudin) (TribunJakarta/Suharno)