TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) meninjau langsung kondisi Kakek Jahrani (80), yang tergolek sakit di kasur, di Kabupaten Serang, Banten.
Sebelumnya, viral diberitakan Kakek Jahrani tidak mendapat asupan makanan sampai harus makan kapuk dari bantalnya, namun pihak keluarga telah membangah kabar itu.
BACA: [CEK FAKTA] Viral Mbah Sarani Kelaparan Sampai Makan Kapuk Bantal, Simak Penjelasan Polisi dan Kades
Atas arahan Menteri Sosial Juliari P. Batubara, Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Salahuddin Yahya hadir dan menyapa Kakek Jahrani dan keluarganya di kediamannya, di Desa Singamerta, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (14/6/2020).
Kepada keluarga yang senantiasa merawatnya sehari-hari, Salahuddin bermaksud mengetahui dari dekat kondisi Kakek Jahrani.
Salahuddin menyerahkan paket Sembako Bantuan Presiden (Banpres) dan biaya perawatan.
“Kami menyampaikan simpati dan mengetahui dari dekat kondisi Kakek Jahrani. Kami juga menyerahkan paket Sembako Bantuan Presiden untuk membantu memenuhi kebutuhan sembako Kakek Jahrani dan keluarga,” kata Salahuddin.
Ia menyatakan, kehadirannya di rumah Kakek Jahrani tidak lepas dari arahan Presiden Joko Widodo yang diteruskan Mensos Juliari kepada seluruh pejabat dan pegawai di Kemensos, agar negara hadir untuk seluruh warga negara yang tertimpa musibah.
“Keberadaan saya di sini juga merupakan implementasi slogan #KemensosHADIR tidak boleh ada warga negara yang makan kapuk karena kelaparan," katanya.
Kepada Salahuddin, aparat desa setempat dan keluarga memastikan Kakek Jahrani tidak kelaparan dan tidak makan kapuk.
“Makanan ada pak. Tidak benar makan kapuk. Ceritanya, ada yang keponakan yang biasa menunggu Kakek Jahrani. Tapi karena ada keluarga yang meninggal, ia pergi. Setelah ditinggal Kakek Jahrani merangkak keluar rumah sambil mulutnya ada kapuk,” kata Nyonya Bakrah (40), keponakan Kakek Jahrani.
Bakrah menyatakan, pamannya ini, semula berprofesi sebagai penjual cobek kelilling kampung.
Namun, ia menjadi korban tabrak lari tiga tahun lalu, hingga membuatnya sulit bergerak. Sehari-hari, sang paman hanya bisa tergolek di tempat tidur.
Bakrah memastikan, perhatian negara cukup besar atas kondisi Kakek Jahrani. Ia sudah menerima berbagai bantuan sosial baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
“Kakek dapat banyak bantuan. Termasuk bantuan dari pemerintah daerah di sini juga dapat,” kata Bakrah.
Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) II Kabupaten Serang Hikmatul Sobri menyatakan, Kemensos melalui pendamping PKH cukup sering mengunjungi kediaman Kakek Jahrani.
“Kakek ini pernah ditawari untuk dirawat di panti. Juga ditawari tinggal bersama keponakannya, namun tidak mau. Dengan dengan kondisinya tinggal sendiri, layanan yang tepat adalah rehabilitasi sosial melalui layanan panti,” katanya.
Untuk bantuan sosial (bansos) PKH, diberikan kepada keluarga Kakek Jahrani.