News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Viral

Mengaku Bahagia Pilih Jadi Petani setelah Lulus dari Fisipol UGM, Dipa: Aku Suka Hidup yang Merdeka

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dipa mengaku bahagia memilih jadi petani setelah lulus dari Fisipol UGM. Ia mengatakan, dirinya sangat menyukai hidup yang merdeka.

TRIBUNNEWS.COM - Dipa, lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gajah Mada (UGM), mengaku bahagia dengan pilihannya menjadi petani.

Sebelumnya, kisah Dipa yang memilih jadi petani setelah lulus kuliah sempat viral di media sosial.

Banyak warganet yang memberi tanggapan positif pada keputusan Dipa yang memilih untuk bertani tersebut.

Utas Dipa soal kisahnya. (Tangkap layar Twitter @tanikelana)
Tribunnews.com

"Iya, aku merasa bahagia banget," ungkap Dipa pada Tribunnews.com, Minggu (14/6/2020) malam.

Dipa juga mengungkapkan, keinginannya untuk dapat hidup merdeka menjadi satu diantara hal yang mendorongnya menjadi petani.

Pria yang kini tinggal di Sukabumi, Jawa Barat, itu mengaku kurang nyaman dengan pekerjaan yang terpatok oleh deadline dan dikejar-kejar target.

"Aku memang suka hidup yang merdeka sih," ujarnya.

Selain itu, menurut Dipa, menjadi petani adalah pekerjaan yang baik untuk dirinya serta baik untuk alam.

Baca: Viral Ikan Arwana Rp 2 Juta Digoreng Ayah Tanpa Izin, Ini Kisah di Baliknya, Awal Beli 4 Tahun Lalu

Dipa mengatakan, ia ingin mengembangkan pertanian alami yang tidak merusak alam.

"Kerjaan petani baik buat diri aku, buat alam, karena aku penginnya pertanian alami, aku nggak pakai pupuk kimia atau pestisida," kata Dipa.

Dipa, lulusan Fisipol UGM yang memilih bertani setelah lulus kuliah karena panggilan hatinya. (Twitter @tanikelana)

Ia pun mengatakan, keinginan memajukan Indonesia juga menjadi faktor yang mendorongnya menjadi petani.

Menurut Dipa, satu diantara upaya yang mampu memberi perubahan pada Indonesia dapat dilakukan melalui dunia pertanian.

"Karena sebagian besar orang di Indonesia, salah satu penopangnya ada di sektor pangan."

"Ketika pemerintah nggak melakukan apapun untuk memperbaiki kemajuan di dunia pertanian, ya kita nggak mungkin maju."

"Aku merasa salah satu upaya penting untuk mengubah Indonesia itu ya lewat pertanian, karena memang banyak yang bisa terlahir dari sana baik budidaya, distribusi, pengolahan, konsumsi, dan lain-lain," terang Dipa.

Baca: VIRAL Lulusan Fisipol UGM Memilih Jadi Petani: Berawal dari Kekagumannya pada Sang Nenek

Dipa mengatakan, rasanya tidak adil apabila melihat petani sebagai objek saja.

Menurutnya, memajukan pertanian harus dilakukan bersama-sama.

"Aku ngerasa kalau kita melihat petani sebagai objek doang, ya itu kayak gak adil. Dalam arti kayak gak setara, untuk maju harus bareng-bareng," ungkap Dipa.

"Di situ aku mikir aku harus jadi petani karena pasti akan beda ketika ngomong ke petani sebagai petani dan ketika ngomong ke petani sebagai bukan petani, ada semangat yang beda," tambahnya.

Sebelumnya, Dipa pun mengungkapkan kebahagiaannya menjalankan pekerjaan sebagai petani.

Setelah bertani selama empat bulan, menurut Dipa, ia merasa hidupnya tenang dan sangat bahagia.

Ia juga mengungkapkan dirinya menemukan kemerdekaan dengan hidup sebagai petani.

"Aku sendiri benar-benar bertani baru sekitar empat bulan, dan sejak aku mulai bertani rasanya hidup bener-bener tenang dan bahagia banget!"

"Rasanya kaya bener-bener merdeka, hidup ga cuma buat ngumpulin uang, bisa terus saling berbagi lewat hasil tani, dan semakin sadar bahwa sepenuhnya kita bergantung pada alam yg sayangnya terus kita rusak," ungkapnya di Twitter, Jumat (12/6/2020).

Utas Dipa soal kisahnya. (Tangkap layar Twitter @tanikelana)

Hingga saat ini, ia telah mulai menjual hasil taninya berupa kangkung hingga bayam pada para pedagang sayur serta ibu-ibu di sekitar rumahnya.

"Aku jual ke tukang sayur, kebunnya pun dilewati jalan kecil gitu jadi banyak motor yang lewat, kadang yang beli juga ibu-ibu," terangnya.

Mendapat Dukungan Orang Tua

Dalam unggahannya di akun Twitter pribadinya, Dipa mengaku mendapat dukungan penuh dari keluarganya saat ia menyatakan ingin bertani.

"Akhirnya setelah lulus dan di rumah aku ngobrol dengan keluargaku, dan mereka tetap mendukung pas aku bilang mau bertani," ungkap Dipa melalui akun Twitter-nya, Jumat (12/6/2020).

Viral kisah Dipa, lulusan Fisipol UGM yang memilih bertani setelah lulus kuliah. Ia mengaku mendapat dukungan dari keluarga dan teman-temannya. (Tangkap layar Twitter @tanikelana

Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Dipa pun membenarkannya.

Ia mengaku merasa sangat beruntung memiliki orang tua yang mendukung keinginannya untuk bertani.

"Iya (orang tua mendukung), aku gak tau kenapa tapi aku beruntung banget."

"Hampir semuanya mendukung, baik orang tua, teman, dan setiap orang yang ditemui di perjalanan menuju bertani itu semua mendukung," ungkap Dipa. 

Viral di Twitter

Kisah Dipa yang memutuskan menjadi petani setelah lulus dari Fisipol UGM viral di media sosial.

Pengalamannya tersebut pertama kali ia bagikan melalui akun Twitter pribadinya, @tanikelana, Jumat (12/6/2020).

"Tujuh bulan lalu aku lulus dari Fisipol UGM. Januari lalu akhirnya aku pulang kampung, dan bulan Maret aku mulai ambil cangkul dan pergi ke kebun.

Sedikit cerita tentang memilih jalan seorang petani!" ungkap Dipa melalui Twitternya, Jumat.

Melalui unggahannya tersebut, Dipa menceritakan, semasa kuliah ia sempat mempelajari mengenai pertanian alami bersama komunitas Sekti Muda.

Ia juga mengungkapkan banyak anak muda yang tertarik dengan dunia pertanian.

Dalam komunitas tersebut, Dipa pun akhirnya belajar mengenai tanaman, cara membuat pupuk, cara membuat pestisida nabati, hingga belajar langsung pada para petani.

Baca: Viral Chat Mantan Ungkap Alasan Aneh Putus, si Cewek Sampai Tak Percaya

Dipa mengungkapkan, setelah banyak bertemu petani dan belajar menanam di kosnya, ia semakin yakin cita-citanya adalah menjadi petani.

Akan tetapi, ia sempat bingung ketika akan memulai menjadi petani.

"Namun gimana buat mulainya?

Awalnya pun aku mikir kaya orang lain, cari kerja dulu, nabung, dan kalau udah cukup kaya, beli lahan di desa dan jadi petani.

Terus kepikiran, kalau aku mati muda? Dan ternyata karena krisis iklim, sepuluh tahun lagi bumi ga seindah sekarang?" kata Dipa.

"Aku sendiri bukan dari keluarga petani, ga mewarisi lahan yang luas, dan bukan dari kelas pemodal," tambahnya.

Baca: Video TikTok Wanita saat Rekam Aksi di Hotel Viral dan Mengaku Selingkuh, Ini Fakta Sebenarnya

Kendati demikian, Dipa mengungkapkan, keluarganya tetap mendukungnya untuk menjadi petani.

"Aku merasa ini keberuntungan aku terbesar selama hidup, meski ga berlimpah harta, tapi aku punya keluarga dan temen-temen yg selalu suportif."

"Karena ini aku merasa hidupku selalu gampang," ungkapnya.

Kemudian, Dipa mengatakan, ia meminjam sedikit uang pada keluarganya untuk modal menjadi petani.

Ia juga menjual buku-buku yang ia kumpulkan semasa kuliah sebagai tambahan modalnya.

Pada Maret 2020, Dipa pun mulai bertani.

Utas Dipa soal kisahnya. (Tangkap layar Twitter @tanikelana)
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini