Amirul menjelaskan foto yang menampilkan seorang perempuan yang disebut-sebut sebagai pencipta dan pelopor menu ayam geprek ia ambil 2 tahun yang lalu.
Tepatnya pada 2018 saat dirinya berkunjung ke warung yang bernama Ayam Geprek Bu Rum yang terletak di Jalan Wulung Lor, Papringan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta.
"Ceritanya saya iseng saja, karena saat itu saya tinggal di Bandung, banyak sekali penjual ayam geprek tetapi beberapa teman bilang makanan tersebut berasal dari Jogja."
"Ketika saya ke Jogja pada Januari 2018, saya sempatkan saja dan ternyata di tempat makannya terdapat foto tersebut," katanya, Selasa (16/6/2020).
Menurut Amirul, warung Ayam Geprek Bu Rum memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan warung ayam geprek lainnya yang pernah ia kunjungi.
Di sini Amirul dapat melihat langsung proses mulai pemesanan hingga dimasaknya ayam geprek.
Baca: Terbukti Salah dalam Kasus Ayam Geprek, Ruben Onsu Jadi Bulan-Bulanan Pelanggan, My Life is a Lie
"Jadi kami diminta untuk memilih bagian ayam, jumlah cabai (tingkat kepedasan, red), lalu ikut melihat bagaimana ayam digeprek bersama cabai-cabainya, menggunakan cobek batu."
"Kalau porsi nasi yang bebas bisa tambah gratis, rasanya di beberapa tempat juga sudah begitu, tetapi proses antre dan melihat ayamnya digeprek itu yang menurut saya khas," kata dia.
Amirul juga mengatakan Ayam Geprek Bu Rum memiliki rasa enak.
"Rasanya sih enak, ayamnya memang hancur jadi tulang-tulang bisa dipisahkan dahulu. Karena digeprek bersamaan dengan cabainya, jadi pedasnya merata."
"Makannya juga lebih praktis karena ayamnya sudah hancur," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)