News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mayat Dalam Kardus

Sebelum Pembunuhan, Yusron Gunakan Uang SPP Untuk Bayar Terapis Plus-plus, Ini Fakta-faktanya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo menunjukkan barang bukti kasus pembunuhan terapis pijat di Surabaya yang mayat korbannya dimasukkan dalam kardus. Tersangka Yusron mengakui perbuatannya termasuk seberap sering menyewa terapis pijat plus-plus.

TRIBUNNEWSCOM, SURABAYA - Mahasiswa tersangka pembunuh terapis di Surabaya telah mengakui semua perbuatan termasuk perilaku menyimpangnya.

Bahkan Yusron Firlangga (20), mahasiswa di Surabaya yang tega membunuh M (33)  mengaku telah biasa menyewa wanita panggilan, bayarannya dengan uang SPP yang didapatkan dari orang tua.

Mahasiswa Teknik Sipil sebuah kampus di Surabaya ini menceritakan asal uang RP 900 ribu yang dipakai untuk menyewa terapis pijat plus-plus.

Berikut pengakuan lengkap Yusron dan videonya:

1. Merasa dibohongi

Yusron mengaku saat itu nekat menghabisi nyawa korban lantaran panik saat korban berteriak minta tolong.

Percek-cokan terjadi setelah Yusron merasa dibohongi oleh korban.

"Saya bayar pijatnya 900 ribu. Kemudian dia (korban) menawarkan layanan plus-plus. Setelah itu minta tambahan uang 300 ribu, saya tidak mau," akunya.

Baca: Pelaku Pembunuhan Terapis Wanita dalam Kardus Ternyata Berstatus Mahasiswa, Anak Pemilik Kontrakan

Baca: Terapis Wanita yang Mayatnya Ditemukan Dalam Kardus Dikenal Sosok yang Peduli Keluarga

Baca: Jual Rokok dalam Kardus Ternyata Berisi Sampah, Pria Ini Babak Belur Dihajar Warga

Karena terjadi perselisihan itu, korban kemudian dibekap tersangka.

Alih-alih diam, korban malah berteriak hebat dan membuat tersangka panik.

"Saya panik. Ambil pisau lipat langsung menusuk leher korban itu. Saya takit kegrebek warga kalau dia (korban) teriak terus," kata Yusron.

2 Kenal via Twitter

Dari penyelidikan kepolsian, Yusron berkenalan dengan korban melalui media sosial Twitter @MassagePandawa.

Terjadilah kesepakatan untuk bertemu di rumah kontrakan yang ditinggali Mahasiswa Semester Gasal di salah satu Universitas di Surabaya jurusan Teknik Sipil itu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini