TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Sebanyak 10 orang masih belum ditemukan setelah kapal nelayan KM Puspita Jaya yang ditumpanginya tenggelam di perairan Selat Sunda, Banten.
Peristiwa kapal tenggelam akibat hantaman ombak tinggi tersebut terjadi pada Jumat (19/6/2020) malam.
Dari total 16 awak kapal, 6 orang berhasil dievakuasi oleh Basarnas Banten dan sisanya masih dalam pencarian.
Baca: Waspada! Jangan Lagi Makan Gorengan Bersamaan Kopi Kalau Masih Sayang Nyawa Anda
Berdasarkan informasi yang dihimpun, berikut daftar nama 10 orang yang masuk dalam daftar pencarian:
1. Jamal/25 tahun.
2. Wawan/25 tahun.
3. Sancan/35 tahun.
4. Acuy/25 tahun.
5. Rasmin/30 tahun.
6. Suri/50 tahun.
7. Udi/42 tahun.
8. Boler/30 tahun.
9. Tastirah/50 tahun.
10. Joni/30 tahun.
Kepala Dinas Perhubungan Lampung Bambang Sumbogo mengungkapkan, sebanyak 10 orang tersebut masih belum diketahui keberadaannya.
"Masih ada 10 orang dalam daftar pencarian, sampai sekarang belum diketahui keberadaannya," ungkap Bambang Sumbogo kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (20/6/2020).
Menurut Bambang, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian dengan menyisir titik-titik yang telah ditentukan.
Baca: Update Corona Global, 20 Juni 2020 Siang: 8,7 Juta Orang Terinfeksi, Meksiko Catat 5.030 Kasus Baru
Ombak Tinggi
Peristiwa kapal tenggelam KM Puspita Jaya, di perairan Selat Sunda disebabkan hantaman ombak tinggi.
Koordinator SAR Pelabuhan Merak-Bakauheni Radmiadi mengungkapkan, berdasarakan informasi yang diterima dari Basarnas Pandeglang Banten, KM Puspita Jaya berangkat dari wilayah Banten menuju Pulau Rakata dekat Gunung Anak Krakatau (GAK).
Sebanyak 16 orang pilot on board (POB) kapal KM Puspita Jaya menginap di sekitaran Pulau Rakata pada Kamis 18 Juni 2020.
Kemudian, pada Jumat 19 Juni 2020, Kapal KM Puspita Jaya beserta 16 orang tersebut kembali ke Banten.
Namun di tengah perjalanan, Kapal KM Puspita Jaya dihantam ombak tinggi dan tenggelam.
"Saat kejadian kapal mereka terbalik, ombak sekitar 2 sampai 3 meter, sebanyak 16 orang itu sempat berenang menuju Pulau Rakata untuk menyelamatkan diri."
"Namun ada enam orang yang merasa tidak kuat dan kembali ke bangkai perahu yang belum tenggelam sepenuhnya itu," bebernya kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (20/6/2020).
"Masih belum banyak informasi dan kronologis yang berhasil dihimpun oleh tim SAR."
Baca: Gerhana Matahari, Kemenag Imbau Daerah Aman Covid Gelar Salat Kusuf
"Sementara, enam orang yang selamat, kini sudah berhasil dievakuasi," jelasnya.
Diketahui, proses pencarian korban akibat tenggelamnya KM Puspita Jaya dipimpin langsung oleh Kepala Basarnas Banten Zaenal Arifin menggunakan kapal KN 372 yang berangkat dari Dermaga VI Pelabuhan Merak, Kota Cilegon.
Daftar 6 Orang Selamat
Basarnas Banten berhasil mengevakuasi korban selamat KM Puspita Jaya, kapal tenggelam di Selat Sunda tepatnya dekat Gunung Anak Krakatau (GAK), Sabtu (20/6/2020) dini hari.
Dari hasil evakuasi tersebut, sebanyak 6 orang berhasil diselamatkan.
Namun, 10 orang lainnya masih dalam daftar pencarian (DP).
"Kapal tenggelam di perairan Selat Sunda dengan 16 penumpang. Enam berhasil selamat dan 10 lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan."
"Saat kejadian (kapal tenggelam), ketinggian ombak antara 2 sampai 3 meter," kata Kepala Basarnas Banten, M Zaenal Arifin kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (20/6/2020).
Koordinator Sar Pelabuhan Merak-Bakauheni Radmiadi menambahkan, 6 orang yang selamat dievakuasi ke posko SAR.
Adapun nama-nama orang yang selamat yakni sebagai berikut.
1. Durja (Nakhoda) 31 tahun, Alamat Teluk- Labuan
2. Sanan 35 tahun, Alamat desa Teluk Kec Labuan
Baca: Betrand Peto dan Anak Didi Kempot Rilis Lagu Berjudul Bapak, Ini lirik dan Video Klipnya
3. Dede juri 24 tahun Alamat Teluk-Labuan
4 Aji Alamsyah 21 tahun Alamat Teluk-Labuan
5. Ashan Alamat Teluk- labuan
6. Ako/21 tabun Alamat Teluk- Labuan.
"Yang 6 ini sudah dievakuasi, dibawa ke Dermaga Pelabuhan 6 Merak, dan saat ini udah ada di posko SAR," kata dia.
Sementara sisanya, lanjut Radmiadi, masih dalam pencarian Sabtu pagi.
"Kami pagi ini lanjut menyusuri titik koordinat untuk melakukan pencarian terhadap yang 10 orang itu," ujarnya.
Kapal Tenggelam
Satu kapal nelayan KM Puspita Jaya tenggelam di perairan Selat Sunda di Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (19/6/2020).
Kapal nelayan itu mengangkut 16 orang pilot on board (POB).
Dari peristiwa kapal tenggelam itu, 10 orang dinyatakan masih dalam daftar pencarian (DP) hingga Sabtu (20/6/2020) dini hari.
Kepala Dinas Perhubungan Lampung Bambang Sumbogo membenarkan hal tersebut.
Baca: Kemendagri: Pilkada Serentak 2020 Perlu Dikawal Meski Digelar di Tengah Pandemi
"Berdasarakan laporan Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten satu Kapal nelayan KM Puspita Jaya tenggelam di perairan Selat Sunda dengan POB 16 Orang di Kabupaten Pandeglang Banten,10 orang masih DP," ujarnya kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu pagi (20/6/2020).
Satu kapal nelayan KM Puspita Jaya tenggelam di perairan Selat Sunda di Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (19/6/2020). Kapal nelayan itu mengangkut 16 orang pilot on board (POB). Dari peristiwa kapal tenggelam itu, 10 orang dinyatakan masih dalam daftar pencarian (DP) hingga Sabtu (20/6/2020) dini hari.(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Daftar 10 Orang yang Hilang Akibat Kapal Tenggelam di Perairan Selat Sunda