TRIBUNNEWS.COM, KALIANDA - Tim SAR Lampung ikut membantu pencarian 10 penumpang kapal motor (KM) Puspita Jaya yang tenggelam di perairan Selat Sunda atau dekat Gunung Anak Krakatau (GAK) pada Kamis (18/6/2020).
Peristiwa kapal tenggelam, KM Puspita Jaya, akibat terjangan ombak tinggi, membawa penumpang 16 orang, mengakibatkan 10 orang hilang dan 6 selamat.
"Kita ikut bersama dengan Basarnas Banten, melakukan pencarian 10 penumpang KM Puspita Jaya yang masuk daftar pencarian karena tenggelam di sekitaran perairan dekat GAK," kata Humas Basarnas Lampung, Deny Kurniawan kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (20/6/2020).
Menurutnya, berdasarkan informasi dari Basarnas Banten, KM Puspita Jaya ini merupakan kapal wisata yang hendak menuju ke Pulau Rakata.
Ke-10 orang penumpang kapal yang hilang tersebut, berusaha menyelamatkan diri dengan berenang menuju Pulau Rakata.
Sedangkan 6 lainnya tetap bertahan di kapal yang terbalik dan diselamatkan oleh kapal EURODAM.
"Informasinya 10 penumpang yang hendak berenang ke Pulau Rakata ini, hingga kini belum ditemukan. Masih dilakukan pencarian oleh tim Basarnas Banten dan kita dari Basarnas Lampung," ujar Deny.
Masih Pencarian
Pencarian terhadap 10 orang korban kapal tenggelam KM Puspita Jaya di perairan Selat Sunda, Banten, masih terus berlanjut, Sabtu (20/6/2020) pagi.
Baca: Pasien Covid Tak Jujur, Nenek Tukang Urut di Sumsel Akhirnya Tertular Corona
Peristiwa kapal tenggelam akibat hantaman ombak tinggi tersebut terjadi pada Kamis (18/6/2020).
Sebanyak 6 orang selamat dan telah dievakuasi oleh Basarnas Banten dan 10 orang masih dalam daftar pencarian oleh tim SAR gabungan.
Koordinator SAR Pelabuhan Merak-Bakauheni Radmiadi mengatakan, pencarian terhadap 10 orang yang belum ditemukan masih berlanjut Sabtu pagi.
Pencarian itu dilakukan dari beberapa tim SAR gabungan, yakni, Basarnas Banten, Polairud Polda Banten, Lanal Banten, KSOP Banten, Kodim Cilegon, ASDP Merak, SAR MTA, dan PMI Cilegon.
"Iya kami pagi ini (Sabtu) dari tim SAR gabungan di bawah kendali Basarnas lanjut menyusuri titik koordinat untuk melakukan pencarian terhadap yang 10 orang itu," ujar Radmiadi, Sabtu (20/6/2020).
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanda-tanda 10 orang hilang tersebut ditemukan.
Kronologis Evakuasi Korban Selamat
Sebanyak 6 orang berhasil dievakuasi oleh Basarnas Banten dalam keadaan selamat pasca tenggelamnya kapal KM Puspita Jaya di Perairan Selat Sunda, Banten.
Peristiwa kapal tenggelam karena hantaman ombak tinggi tersebut terjadi pada Kamis (18/6/2020). Total awak kapal yang menjadi korban 16 orang, 10 orang masih dalam daftar pencarian.
Baca: Shin Tae-yong Selalu Kritik Kekurangan Timnas Indonesia, Indra Sjafri Ingatkan Tujuannya Dikontrak
Dari 6 orang yang berhasil dievakuasi, 1 orang mengalami luka ringan dan 5 orang dalam keadaan sehat.
Mereka langsung dibawa menuju Puskesmas Pulomerak.
"Dari keterangan yang didapat, 6 orang yang selamat itu yang 1 orang luka ringan, yang 5 orang sehat," ungkap Kepala Dinas Perhubungan Lampung Bambang Sumbogo, Sabtu (20/6/2020).
Bambang menjelaskan kronologi Tim SAR Gabungan yang mengevakuasi korban selamat tersebut.
Pertama, PD TW 0619 1749 G Tim rescue KSOP Banten berangkat menuju Unit Siaga Merak untuk mempersiapkan intercept dengan menggunakan RIB 10,5 M.
Kemudian, PD TW 0619 1819 G Tiba di Unit Siaga Merak dan langsung berkoordinasi dengan Potensi untuk melakukan intersep dengan lokasi sekitar Pulau Sangiang di koordinat 06° 03' 5,67"S - 105° 46' 39,35"E heading 240.71° dengan jarak 14.93 NM dari Unit Siaga Merak dengan estimasi waktu 1 Jam.
Selanjutnya, TW 0619 2135 G, KN 372 KSOP Banten berangkat menuju titik koordinat intersep tersebut.
Dalam pencarian, pada koordinat 06°04.562' S - 105°44.298'E PDTW 0619 2305 G RIB 02 Banten intersep berhasil menemukan kapal pesiar dengan 1 orang luka ringan dan 5 orang sehat.
Sebanyak 6 orang langsung di transfer ke KN 372 KSOP Banten.
"PDTW 0620 0212 G KN tiba di 372 KSOP Banten sandar di dermaga 6 ASDP Merak dan selanjutnya korban di bawa menuju puskesmas Pulomerak," kata Bambang.
"PDTW 0620 0230 G Tim SAR Gabungan melaksanakan de brifing dan akan melanjutkan pencarian terhadap 10 korban yang belum ditemukan PDTW 0620 0700 G," terangnya.
Baca: 5 Fakta Pernikahan Angelica Simperler & Rico Hidros Daeng, Busana yang Dipakai hingga Mas Kawinnya
Daftar 10 Orang Hilang
Sebanyak 10 orang masih masuk daftar pencarian akibat tenggelamnya kapal nelayan KM Puspita Jaya di perairan Selat Sunda, Banten.
Peristiwa kapal tenggelam akibat hantaman ombak tinggi tersebut terjadi pada Kamis (18/6/2020) malam.
Dari total 16 awak kapal, 6 orang berhasil dievakuasi oleh Basarnas Banten dan sisanya masih dalam pencarian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, berikut daftar nama 10 orang yang masuk dalam daftar pencarian.
1. Jamal/25 tahun.
2. Wawan/25 tahun.
3. Sancan/35 tahun.
4. Acuy/25 tahun.
5. Rasmin/30 tahun.
6. Suri/50 tahun.
7. Udi/42 tahun.
8. Boler/30 tahun.
9. Tastirah/50 tahun.
10. Joni/30 tahun.
Kepala Dinas Perhubungan Lampung Bambang Sumbogo mengungkapkan, sebanyak 10 orang tersebut masih belum diketahui keberadaannya.
"Masih ada 10 orang dalam daftar pencarian, sampai skarang belum diketahui keberadaannya," ungkap Bambang Sumbogo kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (20/6/2020).
Menurut Bambang, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian dengan menyisir titik-titik yang telah ditentukan.
Baca: Bamsoet: Hadapi Krisis Global, Saatnya Kembali ke Ekonomi Pancasila
Ombak Tinggi
Peristiwa kapal tenggelam KM Puspita Jaya, di perairan Selat Sunda disebabkan hantaman ombak tinggi.
Koordinator SAR Pelabuhan Merak-Bakauheni Radmiadi mengungkapkan, berdasarakan informasi yang diterima dari Basarnas Pandeglang Banten, KM Jaya Puspita berangkat dari wilayah Banten menuju Pulau Rakata dekat Gunung Anak Krakatau (GAK).
Sebanyak 16 orang pilot on board (POB) kapal KM Puspita Jaya menginap di sekitaran Pulau Rakata pada Kamis 18 Juni 2020.
Kemudian, pada Jumat 19 Juni 2020, Kapal KM Puspita Jaya beserta 16 orang tersebut kembali ke Banten.
Namun di tengah perjalanan, Kapal KM Puspita Jaya dihantam ombak tinggi dan tenggelam.
"Saat kejadian kapal mereka terbalik, ombak sekitar 2 sampai 3 meter, sebanyak 16 orang itu sempat berenang menuju Pulau Rakata untuk menyelamatkan diri."
"Namun ada enam orang yang merasa tidak kuat dan kembali ke bangkai perahu yang belum tenggelam sepenuhnya itu," bebernya kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (20/6/2020).
"Masih belum banyak informasi dan kronologis yang berhasil dihimpun oleh tim SAR."
"Sementara, enam orang yang selamat, kini sudah berhasil dievakuasi," jelasnya.
Diketahui, proses pencarian korban akibat tenggelamnya KM Jaya Puspita dipimpin langsung oleh Kepala Basarnas Banten Zaenal Arifin menggunakan kapal KN 372 yang berangkat dari Dermaga VI Pelabuhan Merak, Kota Cilegon.
Baca: WNA yang Kerja jadi Chef Ini Kepergok Mencuri 3 Bungkus Sosis di Minimarket, Nyaris Dihakimi Warga
Daftar 6 Orang Selamat
Basarnas Banten berhasil mengevakuasi korban selamat KM Puspita Jaya, kapal tenggelam di Selat Sunda tepatnya dekat Gunung Anak Krakatau (GAK), Sabtu (20/6/2020) dini hari.
Dari hasil evakuasi tersebut, sebanyak 6 orang berhasil diselamatkan.
Namun, 10 orang lainnya masih dalam daftar pencarian (DP).
"Kapal tenggelam di perairan Selat Sunda dengan 16 penumpang. Enam berhasil selamat dan 10 lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan."
"Saat kejadian (kapal tenggelam), ketinggian ombak antara 2 sampai 3 meter," kata Kepala Basarnas Banten, M Zaenal Arifin kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (20/6/2020).
Koordinator Sar Pelabuhan Merak-Bakauheni Radmiadi menambahkan, 6 orang yang selamat dievakuasi ke posko SAR.
Adapun nama-nama orang yang selamat yakni sebagai berikut.
1. Durja (Nakhoda) 31 tahun, Alamat Teluk- Labuan
2. Sanan 35 tahun, Alamat desa Teluk Kec Labuan
3. Dede juri 24 tahun Alamat Teluk-Labuan
4 Aji Alamsyah 21 tahun Alamat Teluk-Labuan
5. Ashan Alamat Teluk- labuan
6. Ako/21 tabun Alamat Teluk- Labuan.
"Yang 6 ini sudah dievakuasi, dibawa ke Dermaga Pelabuhan 6 Merak, dan saat ini udah ada di posko SAR," kata dia.
Sementara sisanya, lanjut Radmiadi, masih dalam pencarian Sabtu pagi.
"Kami pagi ini lanjut menyusuri titik koordinat untuk melakukan pencarian terhadap yang 10 orang itu," ujarnya.
Kapal Tenggelam
Satu kapal nelayan KM Puspita Jaya tenggelam di perairan Selat Sunda di Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (18/6/2020).
Kapal nelayan itu mengangkut 16 orang pilot on board (POB).
Dari peristiwa kapal tenggelam itu, 10 orang dinyatakan masih dalam daftar pencarian (DP) hingga Sabtu (20/6/2020) dini hari.
Kepala Dinas Perhubungan Lampung Bambang Sumbogo membenarkan hal tersebut.
"Berdasarakan laporan Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten satu Kapal nelayan KM Puspita Jaya tenggelam di perairan Selat Sunda dengan POB 16 Orang di Kabupaten Pandeglang Banten, 10 orang masih DP," ujarnya kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (20/6/2020).
Satu kapal nelayan KM Puspita Jaya tenggelam di perairan Selat Sunda di Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (18/6/2020). Kapal nelayan itu mengangkut 16 orang pilot on board (POB). Dari peristiwa kapal tenggelam itu, 10 orang dinyatakan masih dalam daftar pencarian (DP) hingga Sabtu (20/6/2020) dini hari.(Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo/Kiki Adipratama)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Basarnas Lampung Bantu Cari 10 Korban Kapal Tenggelam di Perairan Selat Sunda