Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Tiga warga Kabupaten Pasaman Sumatera Barat kembali dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19.
Ini diketahui dari hasil pemeriksaan di Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang dikeluarkan, Minggu (21/6/2020) kemarin.
Dari lima sampel yang dikirim Dinas Kesehatan Pasaman 20 Juni 2020, terkonfirmasi tiga positif baru yakni inisial VY (24) jenis kelamin perempuan, tidak ada riwayat perjalanan, inisial H (37) ASN di BLK dan YM (15).
Koordinator Informasi Publik Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasaman, W Hutabarat, mengatakan VY (24) merupakan ibu hamil yang baru saja melahirkan.
VY melahirkan secara caesar dan hasil swab pada bayi laki-laki yang baru saja dilahirkan tersebut negatif.
"Dia ibu hamil dan sudah melahirkan kemarin operasi caesar, hasil swab bayi laki-laki negatif," ungkap Koordinator Informasi Publik Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasaman, W Hutabarat.
Sementara YM memiliki riwayat perjalanan dari pulau Jawa akan tetapi sudah berada di Lubuksikaping sejak tiga bulan lalu.
Ia menambahkan, pihaknya telah melaksanakan swab test bagi setiap orang yang terindikasi ada kontak langsung dengan pasien.
"Pengambilan swab dilakukan hingga pukul 14.15 WIB tadi. Setidaknya ada 134 orang, ada yang bertemu dan ada yang kontak erat," ujar W Hutabarat, Senin 22 Juni 2020.
Baca: Asyik Berjudi Sabung Ayam, Dua Pria di Pasaman Barat Sumbar Diringkus
Baca: Pasien Covid Tak Jujur, Nenek Tukang Urut di Sumsel Akhirnya Tertular Corona
Sementara jumlah pasien positif Corona di Sumatera Barat yang mengalami kesembuhan kembali bertambah.
Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal menyebut hari ini Senin 22 Juni 2020 ada 2 orang warga yang telah dinyatakan sembuh.
Berikut rincian tambahan warga Sumbar yang sembuh dari corona, Senin (22/6/2020):
1. Perempuan 48 tahun, warga Mandiangin Kota Bukittinggi, pekerjaan kader posyandu, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, pasien RSUD Dr Achmad Mochtar.