TRIBUNNEWS.COM - Pesta pernikahan yang digelar warga Kota Semarang, Jawa Tengah berakhir duka.
Penyebabnya, satu per satu anggota keluarga tertular virus corona (Covid-19) setelah mengadakan pesta pernikahan.
Bahkan dikabarkan ada yang meninggal dunia karena Covid-19.
Seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, warga Kota Semarang nekat menggelar pesta pernikahan tanpa menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Mereka juga melanggar ketentuan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM).
Baca: Diduga Tertular dari Orang yang Jenguk, Bayi Berumur 40 Hari di Pamekasan Meninggal karena Corona
Baca: Baru Saja Miliki Daerah Berstatus Zona Hijau, Kasus Baru Corona di Jatim Kembali Jadi yang Tertinggi
Baca: Dikritik karena Gelar CFD Jakarta di Tengah Pandemi Corona, Anies Baswedan: Kita sedang Belajar
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memberikan keterangan terkait warganya yang nekat mengadakan pesta pernikahan.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan, banyak di antara mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan tracing.
Hendi sapaan akrabnya membenarkan bahwa ada warga Semarang yang menggelar pernikahan.
Ia menambahkan, pesta pernikahan itu terjadi sekitar pertengahan Juni 2020.
Namun, Hedi menuturkan, pernikahan itu dilakukan tidak sesuai prosedur seharusnya di tengah pandemi virus corona.
"Kejadian empat hari yang lalu ada pernikahan yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan karena lebih dari 30 orang," kata Hendi, Sabtu (20/6/2020).
Baca: Klaster Baru Virus Corona Mulai Bermunculan di Sejumlah Daerah
Baca: Pasien OTG di Brebes Ini Sudah 2 Bulan Dikarantina, 12 Kali Tes Swab tapi Hasil Tetap Positif Corona
Baca: Abaikan Protokol Kesehatan, Pesta Pernikahan di Semarang Jadi Malapetaka
Acara pernikahan bukannya berakhir bahagia, tetapi justru berujung duka.
Sebab, setelah pesta pernikahan, satu per satu keluarga mengalami sakit, kritis hingga meninggal dunia.
Lebih lanjut, Hendi tidak menyampaikan secara rinci jumlah tamu undangan dan tempat acara pernikahan tersebut.