Namun korban tidak bisa berbicara karena memang dalam kondisi luka lebam akibat dianiaya oleh AH.
"Kemudian pelapor langsung mengecek ke Polindes dan dilihatnya ruangan kamar dalam keadaan berantakan dan banyak darah yang berceceran," ungkapnya.
"Selanjutnya korban langsung dibawa ke RSUD Sambas untuk mendapatkan perawatan medis," katanya.
Pada saat penangkapan, dikatakan oleh Kasat tersangka tidak melakukan perlawanan.
Sebelumnya, tersangka juga sudah diamankan oleh warga di rumah Kepala Desa setempat.
"Tersangka ditangkap di rumah Kades Keraban setelah diamankan oleh warga dan pada saat tersangka ditangkap banyak warga yang berkumpul."
"Karenanya tersangka langsung dibawa ke Polsek tanpa melakukan perlawanan," tutupnya.
Wilayah Kurang Aman
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dr Fatah Maryunani saat dikonfirmasi membenarkan hal itu.
Kata Fatah Maryunani, korban penganiayaan berstatus PNS di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas.
"Benar, statusnya PNS tinggal di Poskesdes," ujar Fatah Maryunani, Selasa (23/6/2020).
Lebih lanjut, kata dr Fatah, di lokasi tersebut memang diketahui kurang aman.
"Daerah tersebut memang kurang aman," katanya.
Karena peristiwa tersebut, pihaknya juga sudah melaporkan kejadian itu kepada pihak berwajib.