News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rahmadsyah Tega Habisi 2 Anak Tirinya, Mertua Curigai Sedang Pelajari Ilmu Hitam

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas menggiring Rahmadsyah (30), tersangka kasus pembunuhan 2 anak di Polrestabes Medan, Senin (22/6/2020). Pembunuhan yang dilakoni ayah tiri di kawasan sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso, Gang Abadi, Medan

 TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Ayah mertua Rahmadsyah, pria yang tega membunuh anak tirinya, sudah curiga kalau menantunya sedang mempelajari ilmu hitam.

Zainal Abidin (65) mengatakan ia sudah melihat tanda-tanda sebelum kejadian tragis dialami oleh kedua cucunya IF (10) dan RA (5) pada Minggu (21/6/2020).

"Kalau kita lihat sepintas lalu, anak ini berdukun atau nuntut ilmu," ujar Zainal Abidin, Senin (22/6/2020).

Kecurigaan diawali dengan adanya penemuan benda-benda aneh saat hidup bersama di rumah mereka, mertua dan menantu satu rumah di Jalan Brigjen Katamso Gg Kesatria Medan..

Dugaan bahwa pelaku pembunuh bocah tersebut memiliki ketertarikan pada dunia ilmu hitam disebabkan oleh adanya penemuan benda-benda aneh yang disinyalir sebagai benda yang digunakan dalam prosesi menuntut ilmu hitamnya.

"Karena ada yang tinggal di rumah itu, sesudah dia saya usir dari rumah ada satu benda kita dapatkan," sambungnya.

"Setangkai atau sekumpulan bunga, sepotong kain kafan, tanah kuburan, dan taring. Itulah yang dapat," jelasnya.

Baca: Pengakuan Rahmadsyah Bunuh 2 Anak Tiri, Mereka Bilang Saya Pelit dan Mau Minta Dicarikan Ayah Baru

Baca: BREAKING NEWS: Terduga Pembunuh Dua Anak Tiri Diciduk di Kawasan Delitua Deliserdang

Sasaran ilmu hitamnya adalah istri dan anak Zainal Abidin.

Dengan demikian, Zainal Abidin langsung membakar benda-benda tersebut.

"Jadi bisa saya ketahui bahwasanya itu dia megang itu perencanaannya ingin membunuh anak saya dan istri saya, makanya saya bakar itu," lanjutnya.

Dia juga tahu bahwa hal itu merupakan bagian dari peralatan yang biasanya digunakan orang yang bakal mempelajari ilmu hitam dari teman putrinya.

"Itu saya tahu karena ada teman anak saya yang lagi kuliah, dia mungkin orang yang bisa memantau, dia nanya aku bakar apa tadi, jangan bohong katanya. Dia pikirkan lagi ohh ternyata bapak bakar ini ini," ungkapnya

Dia kemudian menuturkan bahwa teman putrinya sendiri menjelaskan sasarannya, putri dan istri Zainal Abidin.

"Lalu putri saya jelaskan yang dibakar itu, kain kafan, tanah, bunga. Lalu temannya itu bilang, yang mau dibunuhnya adalah Dian dan ibunya,"

Motif ingin membunuh melalui ilmu hitam, tidak punya hubungan dengan harta sebab Zainal Abidin mengakui bahwa dirinya tidak memiliki harta yang pantas diperebutkan.

"Kalau kita pikirkan harta, engak ada harta saya, enggak ada apa-apa," sambungnya

"Mungkin dia itu ingin menuntut ilmu hitam, itulah kira-kira," pungkasnya.

"Kami awalnya dengar semalam pas hari Minggu jam 10 setelah polisi datang pas heboh-hebohnya baru terkejut ada apa. Kalau tidak ada polisi datang kami tidak tau ada apa, rupanya ada ditemukan mayat," tutur ibu berbaju biru ini.

Ria menuturkan bahwa tersangka bersama istri dan dua anaknya baru pindah 3 bulan terakhir dan mengontrak rumah di rumah rekannya bernama Udin.

"Dia sudah tiga bulan disini setelah Hari Raya, dia numpang di rumah Pak Udin. Pak Udin itu satu rekan kerjanya," tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa dirinya yang juga masih berada dekat dengan TKP pembunuhan di rumah tersangka Rahmadsyah tak ada mendengar suara apapun .

"Sebelah rumahnya saja kami enggak tahu, kami yakin tengah malam itu pasti dibunuh, kekmana lah caranya bisa nggak ada bersuara, kekmanalah caranya bisa bunuh sekali dua," ungkapnya.

Pemakaman 2 bocah yang dibunuh ayah tirinya di Jalan Brigjend Katamso, Senin (22/6/2020) (Maurits Pardosi/Tribun Medan)

Ria menegaskan bahwa apabila dirinya bersama warga mendengar ada teriakan maka akan segera menolong kedua anak tersebut.

"Kami tidak ada dengar apa-apa suara nangis, kalau ada kami tau ada suara pijak-pijak itu bapaknya," tuturnya.

Terakhir ia menjelaskan bahwa di daerah tersebut belum ada kejadian seperti ini sebelumnya.

"Kami disini aman-aman saja, enggak pernah ada kejadian. Baru inilah kejadian, kami juga bingung gimana cara ngeluarin anaknya itu berdua," tegasnya.

Amatan Tri bun, rumah pelaku Rahmadsyah (30) bersama istrinya Fahtulazanah ternyata tinggal di dekat lokasi pembuangan di dalam parit dan sudut lorong gedung Sekolah Global Prima.

Trik Polisi Alihkan Massa

Sementara itu, proses prarekonstruksi ini nyaris batal karena ramainya warga yang memadati lokasi.

Sejak pukul 13.05 WIB para personel Polsek Medan Kota telah berjaga di rumah TKP pembunuhan.

Namun, karena antusias yang tinggi dari masyarakat menyebabkan polisi kewalahan hingga akhirnya membuat skema pengecohan.

Tersangka Rahmadsyah (30) awalnya didatangkan sekitar pukul 15.19 WIB dengan menggunakan baju tahanan oranye Polsek.

Petugas kepolisian menghadirkan tersangka Rahmadsyah saat gelar pra rekontruksi kasus pembunuhan di Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan, Senin (22/6/2020). Ramadsyah memperagakan 17 adegan pembunuhan kedua anak tirinya saat pra rekontruksi. (TRI BUN MEDAN/DANIL SIREGAR) (Danil Siregar/Tribun Medan)

Namun, beberapa menit kemudian tersangka kembali dimasukkan ke dalam mobil untuk dipulangkan.

Selanjutnya polisi mengumumkan kepada masyarakat bahwa prarekonstruksi dibatalkan.

Pengumuman ini agar ratusan warga segera membubarkan diri.

Cara tersebut berhasil. Warga setempat yang berkerumun di lokasi praprekonstruksi akhirnya berpulangan.

Sekitar pukul 16.10 WIB tersangka yang disamarkan pakai jaket hitam akhirnya berhasil masuk.

Proses prarekonstruksi pun dilakukan penyidik Polrestabes Medan dan Polsek Medan Kota.

(cr3/CR23/vic/tri bun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Benda Aneh Pelaku Pembunuhan 2 Bocah Ditemukan, Kakek Zainal Abidin Duga Menantu Perdalam Ilmu Hitam

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini