Betapa tidak, ia harus kehilangan dua anaknya sekaligus.
"Aku tak punya apa-apa lagi. Anakku dibunuh," kata Fathulzanah dengan suara parau.
Tak hanya di rumah duka, saat proses pemakaman kedua anaknya di Perkuburan Jawa, Jalan Brigjen Katamso, Gang Perwira, Kelurahan Sei Mati, ibu korban pun hanya terdiam dan tak kuasa menahan air matanya.
"Aku pun enggak nyangka dia itu setega itu," ujarnya
Sosok Ayah Tiri Pelaku Pembunuhan
Menurut Sukri warga sekitar, R saat ini sudah ditangkap polisi.
Sukri mengatakan, R yang merupakan ayah tiri IF dan RA, selama ini tidak pernah berinteraksi dengan warga sekitar.
Padahal, R sudah 2 tahun tinggal di rumah Nenek Anik.
"Kalau jumpa, cuma bilang bang, sambil menunduk. Jadi memang dia membatasi interaksi dengan warga," kata Sukri.
Menurut Sukri, wajah R sama sekali tidak menunjukkan kesedihan dan penyesalan saat ditangkap polisi.
"Ini bukan pembunuhan biasa. Kalau lihat posisinya, ini sudah pembantaian," kata Sukri.
Sakit Hati Disebut Pelit
R telah ditetapkan tersangka atas kasus pembunuhan sadis terhadap dua bocah berinisial IF (10) dan RA (5), yang merupakan anak tirinya.
Dari pemeriksaan yang dilakukan polisi, pelaku mengakui perbuatannya.