"Akhirnya saya utang ke koperasi dan bank sebesar Rp 1,475 miliar. Mbah To saat itu bilang, kalau jadi bupati kan menutup utangnya mudah," sambung Suharminto.
2. Tanggung bunga puluhan juta
Pada perkembangannya pasangan dengan akronim Sahto ini akhirnya menang di Pilkada Kabupaten Tulungagung, tahun 2018.
Syahri Mulyo kemudian dihukum KPK, sehingga Maryoto secara definitif menjadi Bupati Tulungagung.
Namun Suharminto merasa tidak pernah mendapatkan balasan, seperti komitmen awal.
Setiap bulan Suharminto harus membayar bunga pinjaman itu sebesar Rp 21,85 juta,
Kondisi ini sudah berjalan selama dua tahun, sejak akhir masa kampanye hingga saat ini.
3. Bantah banting botol bir di pendopo
Insiden di pendopo bermula dari keingin Suharminto bertemu dengan Maryoto.
"Saya sudah empat kali berusaha bertemu dengan Mbah To. Dua kali di antaranya saya datangi rumahnya," ungkap Suharminto.
Suharminto hanya ingin minta kejelasan komitmen Maryoto, terkait utang biaya pemenangan itu.
Apalagi selama ini dirinya tidak merasa ada bantuan untuk mengangsur pinjaman, dan membayar bunganya.
Amarah Suharminto meledak, saat tidak bertemu Maryoto di pendopo, pada 29 Mei 2020 malam.
Namun ia membantah telah melakukan perusakan di pendopo.