"Ayah saya diperlakukan di rumah sakit tidak manusiawi, penanganannya kacau dan itu yang membuat keluarga tidak terima," ujar AK.
Baca: Ambulans Dihadang di Ambon, Jenazah Corona Diambil Paksa, 8 Orang Jadi Tersangka
AK mengungkapkan, puncak kemarahan keluarga terjadi saat salah satu pasien Covid-19 yang dirawat bersebelahan dengan ayahnya memberi tahu sesuatu.
Pasien lain itu mengatakan kepada keluarga, bahwa sebelum pasien HK meninggal dunia, pasien terus mengeluh lapar dan meminta makanan.
Namun, berdasarkan keterangan pasien itu, tidak ada tenaga medis yang datang menyediakan makanan.
"Ada salah satu pasien yang bilang kepada kita di rumah sakit, kalau malam sebelum Bapak meninggal dunia itu, almarhum mengeluh lapar dan meminta makanan, tapi tidak diberikan. Itu yang membuat marah keluarga," terang AK.
Baca: Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19 dan Pukul Tenaga Medis, Pihak Keluarga Beri Penjelasan
Tak hanya itu, AK mengatakan, saat pasien HK meninggal dunia, jenazah hanya dibiarkan dalam kondisi memprihatinkan.
"Ada bercak-bercak darah di bagian mulut almarhum dan dibiarkan begitu saja."
"Itu juga yang bikin keluarga tidak terima, sehingga memutuskan untuk mengambil jenazah secara paksa dari ambulans," terangnya.
Akui Lakukan Pemukulan kepada Tenaga Medis
AK mengakui bahwa telah terjadi penganiayaan yang dilakukan pihak keluarga terhadap salah satu tenaga medis di rumah sakit tersebut.
Meski begitu, AK menjelaskan bahwa pemukulan dilakukan oleh dua saudara perempuannya.
"Kalau soal itu memang saya tidak bisa membantah, bahwa kejadian itu benar terjadi," ungkap AK.
AK menegaskan, tidak benar apabila ada informasi yang menyebutkan bahwa tenaga medis itu dipukul oleh orang dalam jumlah banyak.
Baca: Viral Tenaga Medis Diduga Dianiaya Keluarga Pasien Corona, Adu Mulut saat Korban Persiapkan Jenazah
"Tapi bukan dilakukan oleh massa, sat itu kita ada 5 orang datang, lalu adik perempuan saya yang terbawa emosi memang memukuli perawat itu."