TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR -- Misteri rumah Mak Jujun di Kampung Citengkor RT 03/10, Desa Sukabakti, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur belum terpecahkan.
Rumah itu sempat bikin geger warga karena dikabarkan dihuni oleh hantu.
Makhluk halus tersebut disebut-sebut mengganggu penghuni rumah hingg akhirnya mengungsi.
Makhluk gaib itu disebut-sebut menggerakkan kursi, merusak pintu rumah hingga mencabut paku dari kayu.
Berdasarkan laporan wartawan TribunJabar.id, pada Selasa (30/6/2020) malam, sekurangnya 10 orang ustaz dari desa setempat menggelar doa, zikir, dan tawasulan di rumah tersebut.
Doa bersama itu juga disaksikan oleh Kapolsek hingga Kepala Desa.
Baca: Kelanjutan Cerita Rumah Hantu Cianjur, Muncul Bayangan Bergerak yang Makin Bikin Penasaran Warga
Baca: Rumah Hantu Bikin Heboh Warga Cianjur, Penasaran, Mereka Lalu Beramai-ramai Merekamnya
Baca: Bisa Lihat Makhluk Astral, Masayu Anastasia Ajak Bicara dan Berantem Hantu yang Mengganggunya
Saat doa bersama digelar, ratusan warga bahkan sampai memadati sekitar rumah Mak Jujun.
Mereka penasaran, ingin menyaksikan dari dekat doa bersama untuk mengusir jin jahat.
Tiba-tiba, saat doa bersama itu, ada kejadian aneh.
Seorang pemuda mendadak histeris, dia disebut kerasukan jin.
Ustaz Asep Rohmat membenarkan ada seorang warga yang kerasukan jin pengganggu.
Menurutnya, hal itu bertujuan untuk merusak akidah manusia supaya keluar dari ajaran Islam dan nantinya supaya percaya pada makhluk gaib itu, lalu jadi pengikutnya sehingga manusia jadi musrik.
Lebih lanjut dia mengatakan, kegiatan doa zikir sengaja dilaksanakan agar dimudahkan mengusir makhluk gaib yang sering mengganggu warga.
"Kami berharap setelah dilaksanakannya doa dan zikir tidak akan ada yang mengganggu lagi rumah ini, sebab tidak ada ilmu lain yang lebih tinggi selain ilmu Allah SWT," katanya.
Sementara itu, Kapolsek Naringgul AKP Yayan Suharyana mengatakan, pihaknya dari kepolisian sektor Naringgul, Resor Cianjur tidak mau ada keresahan warga dan kegaduhan Kamtibmas di wilayah hukum Kecamatan Naringgul.
Ia berharap setelah digelarnya doa jin pengganggu yang meresahkan warga kampung Citengkor tidak akan muncul lagi dan keadaan kembali normal seperti biasanya.
"Kami berupaya semaksimal mungkin untuk menenangkan warga masyarakat khususnya masyarakat Kampung Citengkor Desa Sukabakti, Kecamatan Naringgul," ujarnya.
Sebelumnya, warga juga telah mencoba mengintip rumah tersebut pada malam hari selepas magrib dan pada siang hari.
Mereka juga mencoba mengambil dan merekam gambar di bagian dalam rumah.
Jika sebelumnya ada meja dan kursi yang disebut bergeser, kali ini warga mengaku kameranya tak mau fokus.
Pemilik rumah memang telah mengikat meja agar tak jatuh lagi.
Hendra (11) yang merupakan cucu Mak Jujun mengatakan, dia melihat ada bayangan menyerupai asap yang bergerak lenyak ke batu besar.
Menurutnya, asap itu berwarna hitam, kuning, dan putih.
Dia juga mengaku pernah mengikuti kepulan asap tersebut.
Namun, saat diikuti hingga ke lemari, asap itu hilang saat lemari dibuka.
"Yang berbentuk asap putih kalau pulangnya terbang menuju arah batu besar yang ada didepan rumah yang di pinggir jalan," katanya.
Kepala Desa Sukabakti, Tatang sudah mendapat laporan dari warga terkait kejadian tersebut.
Dari Tatang pula terungkap fakta mengejutkan di balik rumah berhantu tersebut.
Tatang mengatakan di rumah Karmin pernah terjadi kasus pembunuhan pada 10 tahun lalu.
Sebelumnya, keluarga Karmin yang baru menempati rumah itu sampai diungsikan.
Rumahnya dikosongkan terlebih dahulu untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan.
Nahrudin (65), seorang warga Kampung Citengkor bercerita mengenai awal mula kejadian tersebut.
Dia menyebut kejadian bermula sejak anak dari keluarga Nenek Jujun pulang dari perantauan dan mengadakan tawasulan syukuran.
"Awal kejadiannya pada malam Sabtu lalu makhluk gaib itu menggerakkan barang perabotan rumah," katanya, Senin (29/6/2020).
Nahrudin awalnya tak percaya dengan kabar tersebut.
Dia lalu datang dan mengaku melihat langsung.
"Ternyata benar adanya, lalu saya memberitahukan kepada warga masyarakat dan setelah warga masyarakat melihat langsung baru pada percaya," katanya.
Warga lainnya, Apid (55) mengatakan, akibat kabar tersebut, selama satu pekan terakhir ini warga resah.
Dia berharap pemerintah desa bisa membantu menenangkan warga.
Sementara itu, Kepala Desa Sukabakti, Tatang telah mendapatkan laporan dari warga Kampung Citekor.
Pihaknya mengaku sedang menunggu perkembangannya selama tiga gari ini.
"Kami tunggu perkembangannya selama tiga hari dari sekarang apabila masih ada keresahan warga karena makhluk gaib ini, maka kami akan memanggil ahli untuk memindahkan makhluk gaib itu," ujarnya.
"Sambil melihat situasi dan perkembangan. Untuk sementara pemilik rumah sudah kami ungsikan dulu ke tetangganya dan rumahnya untuk sementara dikosongkan dulu."
Setelah kabar pengakuan diganggu makhluk gaib menyebar, warga pun ramai-ramai mendatangi rumah Karmin.
Mereka mengintip bersama-sama rumah tersebut.
Bripka Ajah anggota Bhabinkamtibmas Desa Sukabakti, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur mengaku, warga menyaksikan meja yang jatuh di rumah itu.
"Kemarin saya hendak ke balai desa, pas sampai di Kampung Citengkor banyak orang di rumah tersebut, saya tanya ada apa katanya ada setan di rumah ini," ujar Ajah melalui sambungan telepon, Senin (29/6/2020).
Dia mengatakan, pihak aparat akan berusaha mencari orang pintar.
Hal itu dilakukan untuk membantu menenangkan warga.
"Cucu yang punya rumah baru pulang dari Padang, pulang ke sini Jumat kemarin dan menggelar doa bersama tawasulan, katanya setelah dia bersama tersebut mulai ada hal ganjil di rumahnya," katanya. (TribunJabar.id/Ferri Amiril Mukminin))
Apakah Hantu Itu Ada?
Apakah hantu benar-benar ada? Semua pasti akan menjawab berdasarkan pengalaman masing-masing.
Bagaimana dengan jawaban fisikawan? Fisikawan Brian Cox dalam podcast "The Infinite Monkey Cage" di BBC 4 yang secara khusus membahas fenomena metafisika mengatakan, hantu tidak ada.
Menurut Cox, hantu tak ada sebab detektor paling ampuh sedunia di Large Hadron Collider (LHC) pun sampai kini tak mendeteksinya.
LHC adalah akselerator partikel terbesar, terdiri atas magnet mahakuat dan akselerator yang melemparkan partikel hingga bisa berinteraksi satu sama lain.
Dengan demikian, LHC mampu melihat perilaku partikel. Dari situ, ilmuwan bisa sedikit demi sedikit mengungkap misteri alam semesta.
Proyek LHC telah mengonfirmasi Higgs Boson alias "partikel Tuhan". Cox mengatakan, jika hantu ada, seharusnya LHC juga mampu mengonfirmasinya.
Cox menjelaskan, jika benar-benar ada, hantu murni terdiri atas energi, bukan materi.
Namun, jika tersusun atas energi, hantu seharusnya cepat hilang menjadi panas. Itu sesuai dengan Hukum II Termodinamika yang menyatakan, total entropi dalam sistem selalu meningkat, artinya energi hilang dan berubah menjadi panas.
Satu-satunya cara hantu bisa eksis dalam waktu lama adalah adanya sumber energi dari hantu itu sendiri. Namun, hingga kini, itu tak terdeteksi oleh LHC.
"Jika kita menginginkan pola yang membawa informasi di sel hidup bertahan, maka kita harus menunjukkan secara pasti medium yang membawanya serta interaksinya dengan partikel penyusun tubuh kita," kata Cox.
"Dengan kata lain, kita harus membuat pembaharuan pada Model Standar Fisika Partikel, bahwa ada yang luput dari deteksi LHC. Itu tak terbayangkan dalam skala energi dalam interaksi partikel di tubuh kita," imbuhnya.
Dikutip Science Alert, Kamis (23/2/2017), Cox mengatakan bahwa keberadaan hantu melanggar Hukum II Termodinamika. Ia menegaskan, hantu tidak ada. (Kompas.com/Yongky Yulius)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Misteri Rumah Mak Jujun di Cianjur, Disebut Berhantu, Perabotan Gerak Sendiri, 10 Ustaz Turun Tangan