TRIBUNNEWS.COM - Hewan misterius pengisap darah di wilayah Pargompulan, Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Tapanuli Utara, masih berkeliaran.
Hampir satu bulan ini warga setempat dibuat resah lantaran hewan ternak mereka mati secara misterius.
Dikutip Tribunnews dari Tribun Medan, M Simanjuntak, warga setempat, mengatakan ia dan warga lainnya masih belum berhasil menangkap hewan misterius tersebut meski sudah dibantu aparat dan pemerintah.
Meski begitu, M Simanjuntak terus melakukan pengintaian.
"Sampai sekarang kita belum berhasil menangkap binatang pemangsa tersebut."
Baca: Binatang Sedang Kawin Diusili, Jadi Penyebab Serangan Oleh Hewan Liar
Baca: Menteri Agama Minta Pemotongan Hewan Kurban Terapkan Physical Distancing
"Memang aparat dan pemerintah juga sudah berupaya keras membantu kami," kata M Simanjuntak.
Ia mengungkapkan ada keanehan dari insiden matinya sejumlah hewan ternak di Pargompulan.
M Simanjuntak menyebutkan ternak milik warga yang berukuran besar juga mati tercabik-cabik.
Tak hanya M Simanjuntak, hal serupa juga diungkap Saut Simanjuntak.
Saut menuturkan babi seberat 25 kg miliknya ditemukan mati di luar kandang.
Hewan ternak tersebut mati akibat luka gigitan di leher dan sayatan di perut.
"Aneh juga kami rasa, babi yang beratnya sekira 25 kg bisa diangkat dari kandang dan ditemukan mati dengan luka seperti gigitan di bagian leher dan sayatan memanjang di bagian perut," ungkapnya.
Saut pun menilai mustahil jika pemangsa memiliki tubuh tak lebih besar dari babi peliharaannya.
Pasalnya, babi milik Saut ditemukan mati di tepian sungai yang berjarak puluhan meter dari kandang.