TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria beristri berinisial SW (28) ditusuk oleh selingkuhannya, FT (25).
Penusukan itu dipicu gara-gara SW cemburu dan menuduh FT memiliki lelaki simpanan selain dirinya.
Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumatera Selatan.
Akibat kejadian tersebut, SW pun menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) setempat lantaran mengalami luka tusuk di bagian kaki.
Baca: Suami di Bekasi Bacok Tangan Istri hingga Putus, Pelaku Sempat Pukuli Korban Bertubi-tubi
Baca: Pasangan Kekasih di Bali Tewas Bunuh Diri Minum Cairan, Tetangga Singgung soal Pertengkaran
Kasat Reskrim Polres Muba AKP Deli Haris mengatakan, peristiwa itu berlangsung pada Kamis (2/7/2029) kemarin di kontrakan tersangka yang berada di Kelurahan Kayuara, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Muba.
Curiga ada chatting mesra
Awalnya, korban SW menanyakan soal chatting-an mesra yang ada di ponsel FT.
FT pun telah dituduh oleh SW memiliki laki-laki lain sehingga membuatnya marah.
Pelaku yang saat itu sedang menyiapkan masakan untuk korban, langsung menusukan pisau ke kaki FT hingga iapun dilarikan ke rumah sakit.
Baca: Tegur 4 Pemuda yang Hampir Tabrak Kakek-kakek, Remaja Ini Malah Dikeroyok hingga Babak Belur
Baca: Pria Asal Jakarta Ditemukan Tewas Telungkup Berlumur Darah di Hotel Kawasan Puncak, Ini Inisialnya
"Korban telah mempunyai istri, dia sejak beberapa bulan lalu memiliki hubungan asmara dengan pelaku. Pelaku spontan menusuk korban karena kesal dituduh punya laki-laki lain," kata Deli salam pesan singkat, Senin (6/7/2020).
Pelaku langsung ditangkap
Deli menjelaskan, pelaku langsung ditangkap petugas beberapa jam setelah peristiwa tersebut terjadi tanpa perlawanan.
Dari FT petugas mengamankan sebilah pisau yang ia gunakan untuk menusuk korban.
"Pelaku dikenakan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. Untuk korban saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit," singkat Deli. (Kompas.com/Aji YK Putra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nasib Sial Pria Berselingkuh, Cemburu Wanita Simpanan Punya Pria Lain, Malah Ditusuk"