Sedang pelaku usai melakukan aksi penusukan tersebut, langsung melarikan diri.
" Saya terkejut ada suara gaduh. Lalu saya lihat, ketika saya lihat suami saya sudah bersimbah darah, saya panik dan langsung berteriak minta tolong. Sedang pelaku langsung kabur," ungkap Hartati singkat.
Teriakan istri korban pun mengundang kerumunan warga.
Alhasil warga pun langsung mendatangi rumah korban dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Kertapati.
Akibat kejadian ini korban pun mengalami luka di dada satu liang, di bawah ketiak kiri dua liang, punggung kiri satu liang, lengan kiri satu liang dan paha kanan satu liang.
Dan akhirnya korban meninggal dunia, karena kehabisan darah.
Mengetahui adanya kejadian tersebut unit Reskrim Kertapati langsung mendatangi TKP (tempat kejadian perkara), guna melakukan olah TKP.
"Benar adanya peristiwa tersebut. Ketika kita mendapatkan laporan itu, kita langsung mendatangi TKP, untuk melakukan olah TKP, " ungkap Kapolsek Kertapati, AKP Polin Pakpahan.
Ia mengatkan, untuk motifnya belum diketahui.
Tetapi informasi dari masyarakat setempat, setelah memeriksa beberapa saksi di lokasi, diduga pelaku mabuk.
"Namun masih kita kembangkan dan dalami. Untuk tersangka namanya juga sudah kita kantongi dan masih dalam pengejaran anggota kita," katanya.
Saat ini jenazah sudah di bawa ke forensik RS Bhayangkara untuk di visum.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul "Detik-detik Seorang Pria di Palembang Tewas Ditusuk keponakan Usai Berdoa Selepas Salat Magrib"