"Saya melihat siang-siang itu. Saya biarkan saja, pikiran saya mungkin anak saya mau dibelikan jajan. Saya juga tidak menyangka kejadiannya sampai seperti sekarang ini," katanya, dikutip dari Surya.co.id.
Rasa sedih semakin menghinggapi Satuha lantaran sang anak akan masuk sekolah TK pekan depan.
Bahkan korban telah memilih seragam hingga perlengkapans ekolah lainnya.
"Anak itu mau masuk sekolah. Minggu depan dia masuk TK. Kemarin dia sudah memilih sendiri seragamnya, tasnya, dan perlengkapan sekolah lainnya. Itu yang membuat saya sedih," katanya.
Diceritakan Satuha, sang anak sangat senang karena akan masuk sekolah.
Bahkan setiap hari korban mengenakan seragam hingga perlengkapan sekolah tersebut.
Kepergian sang anak membuat Satuha depresi dan tak bersemangat.
Ia bahkans ampai tak makan.
Sucipto juga menyebut, sang istri suka keluar rumah sambil membawa barang kesukaan anaknya selama dua hari terakhir ini.
Diberitakan sebelumnya, warga di Desa Tanggulangi, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan digegerkan dengan penemuan sesosok mayat bocah pada Selasa (7/7/2020) sore.
Mayat bocah tersebut ditemukan di dekat ladang jagung dan tampak tergeletak di bawah pohon besar.
Korban pertama kali ditemukan oleh warga setempat.
Identitasnya pun diketahui.
Bocah tersebut berinisial RH, anak dari Sucipto dan Satuha yang tinggal sekitar 1 kilometer dari lokasi penemuan mayat.