News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sempat Tegang, Keluarga PDP Corona yang Meninggal Tak Terima Jenazah Dimandikan Petugas Rumah Sakit

Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pihak Rumah Sakit Isolasi di RS Lamongan menyebut pasien PDP. Jadi tidak menyebut positif Covid-19.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang PDP corona di Lamongan dinyatakan meninggal dunia.

Sempat terjadi ketegangan antara pihak RS dan keluarga.

Hal ini lantaran pihak keluarga tak bersedia pasien dimandikan petugas.

Seorang Pasien Dengan Pengawan (PDP) meninggal di RS Isolasi dan Observasi Covid-19 di Jalan Kusuma Bangsa, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (11/7/2020).

Sesuai protokol kematian bagi penderita PDP, jenazah harus dimandikan atau disucikan oleh petugas rumah sakit dengan berpegang pada aturan mensucikan dan pemulasaran penderita PDP

Namun, kematian A (49) warga Kecamatan Sarirejo, Kabupaten Lamongan ini sempat menghebohkan, lantaran sempat ditentang anggota keluarga yang tidak bersedia, keluarganya dimandikan oleh petugas rumah sakit.

Sempat bersih tegang antara keluarga dengan petugas.

Lantaran tidak ingin kejadian di luar Lamongan terulang yakni, pengambilan paksa jenazah dari RS oleh keluarganya, menejemen rumah sakit harus mendatangkan petugas dari Polres Lamongan dan Kodim 0812.

Baca: Update Corona Global 12 Juli 2020: Total 12,8 Juta, Amerika Serikat Laporkan 3,3 Juta Infeksi

Baca: Kronologi Terungkapnya 1.280 Orang di Secapa TNI AD Positif Corona, Berawal dari 2 Siswa Berobat

Baca: Gandeng PGK Lamongan, G-Mile Bentuk Relawan Mandiri Covid-19

Pihak Rumah Sakit Isolasi di RS Lamongan menyebut pasien PDP. Jadi tidak menyebut positif Covid-19.

Puluhan petugas tiba di lokasi ada yang berpakaian preman dan berbaju dinas kesatuan masing - masing.

Penjagaan teramat ketat dilakukan oleh aparat dari Polres dan Kodim 0812.

Ada yang di pintu gerbang masuk , lorong - lorong hingga lokasi jenazah.

Pihak keluarga kemudian diberi pemahaman pihak menejemen RS dan akhirnya bisa menerima dan memperbolehkan A untuk dimandikan petugas RS.

Wadir Bidang Umum RS Soegiri yang juga membawahi RS Isolasi, dr Tulus Purwanto dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya kejadian tersebut.

Namun pihak keluarga penderita bisa memahami dan menerima setelah petugas RS memberikan pengertian pada anggota keluarga A.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini