"Tapi di perjalanan di gunung rambutan wilayah Batu Kajang, bus yang beliau naikin terbalik," ungkapnya kepada Tribunnews.com, Senin (13/7/2020).
Setelah dibawa ke rumah sakit dan melakukan operasi, Mbah Wardoyo akhirnya tinggal di panti jompo.
"Mbah Wardoyo mengalami patah kaki dan dibawa ke rumah sakit umum di Kabupaten Paser."
"Setelah operasi, beliau dimasukkan ke panti jompo," terang Dody.
Baca: Viral di Medsos, Aksi Turis Pertaruhkan Nyawa Demi Foto Selfie di Atas Tebing Setinggi 150 Kaki
Baca: Viral Turis Tinggal di Sebuah Lapangan, Hanya Ada Tikar dan Tas, Ternyata Kehabisan Uang
Baca: VIRAL Kamar Kos Penuh Sampah Ketahuan Setelah Ditinggal Penghuni, Ada Botol Bekas hingga Pisau Cukur
Menurutnya, kakek tersebut berasal dari Solo, namun sebelumnya tinggal di Kalimantan Tengah.
Sementara, banyak anggota keluarganya yang tinggal di Sumatera.
Ia menambahkan, komunikasi terakhir antara Mbah Wardoyo dengan anaknya, terjadi empat tahun silam.
Dody pun membeberkan alamat dari dua anak Mbah Wardoyo yang diketahuinya.
"Anaknya Joko Susilo ada di Bengkulu Selatan, Kabupaten Manak."
"Ada juga di Bengkulu Utara, di daerah Arga Makmur, namanya Teguh Raharjo," terang dia.
Ia menyebut, Mbah Wardoyo merupakan orang yang cerdas dan humoris.
Selain itu, menurutnya kakek yang pandai melukis itu juga sosok yang supel.
Saat tinggal di panti jompo, kakek tersebut hanya membersihkan halaman.
Sehingga, dirinya mengajak Mbah Wardoyo untuk melukis sebuah gerobak di yayasannya.