Dia mendatangi Polrestabes tidak berselang lama selepas kejadian.
"Saya melaporkan ke Polrestabes bukan Polsek Ngaliyan atas ajakan konsumen saya itu agar penanganan cepat."
"Namun dari pihak kepolisian mengarahkan agar pemilik SPBU yang melaporkan kejadian itu jadi saya memilih mundur," terangnya.
Martin menyebut urung menindaklanjuti laporan itu lantaran tidak mungkin pimpinannya bakal laporan ke polisi untuk mengurus kerugian yang hanya Rp 50 ribu.
Dia pun lebih memilih mengikhlaskan kejadian itu dengan mengganti minus uang bensinnya dengan uang pribadi.
Dia menganggap kejadian itu sebagai suka duka menjadi petugas SPBU.
"Ya tujuan mengadu ke polisi agar para kelompok remaja itu bisa diringkus dengan harapan mereka jera sebab sudah berbuat tidak bertanggung jawab."
"Apalagi mereka bawa senjata tajam yang tentunya membahayakan," katanya.
Martin menambahkan kejadian ini tidak terulang lagi.
Baca: Mayat Bocah 5 Tahun di Dalam Toren: Diduga Dibunuh Hingga Keberadaan Ayah yang Masih Misteri
Dia pun akan lebih berhati-hati menghadapi konsumennya.
"Saya selalu berprasangka baik kepada konsumen,semoga enam remaja itu lekas sadar," tandasnya. (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul: 6 Remaja Gangster Semarang Minta Isi Bensin Motor di SPBU Ngaliyan, Ditagih Malah Acungkan Pedang