News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Oknum Wartawan di Gresik Ambil Alih Paksa Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai, Jadinya Seperti Ini

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu suplier terbesar di Gresik, Lisa menghadiri pertemuan di Ruang Putri Mijil, Pendopo Kabupaten Gresik, Selasa (21/7/2020).

TRIBUNNEWS.COM, GRESIK – Sekelompok orang yang mengaku wartawan mengambil alih secara paksa penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bagi keluarga kurang mampu yang terdaftar dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gresik dari supplier sebelumnya.

Suplier tersebut ternyata mengaku diancam.

Tidak tanggung-tanggung, diancam akan dilaporkan ke Kejaksaan.

Peristiwa memilukan ini menimpa H yang sudah puluhan tahun menggeluti usaha sembako.

Ia mengaku mendapat intimidasi itu ketika didatangi sekelompok orang yang mengaku wartawan.

Baca: Ceritakan Apa Bantuan yang Kamu Lakukan Buat Ibu, Bagaimana Perasaanmu! Jawaban TVRI SD Kelas 1-3

Awalnya, para awak media itu menanyakan seputar BPNT.

Tanpa menaruh curiga, H menjawab pertanyaan dengan santai.

Ternyata kemudian para oknum wartawan itu meminta “jatah” agar para agen yang sudah bermitra dengan H bisa dipindah.

"Mereka (para oknum wartawan) rupanya berniat menjadi supplier juga.

Mereka juga mengaku telah mendapat rekomendasi dari kecamatan, orang dekat pejabat dan cara lain.

Baca: Cegah Krisis Makin Dalam, Ekonom INDEF: Dana Kartu Prakerja Lebih Baik Dialihkan ke Bansos Tunai

Saya pun diancam akan dilaporkan ke kejaksaan jika tidak berbagi agen,” terangnya.

Hal tersebut tentu membuatnya merugi secara materil.

Dari sekitar 50-an agen penyalur BPNT yang sebelumnya bermitra, kini hanya 10 orang yang masih bekerjasama dengannya dan tersebar diwilayah Benjeng, Cerme hingga Menganti.

Baca: Jokowi Revisi Perpres Kartu Pra Kerja, Peserta yang Tak Sesuai Ketentuan Harus Kembalikan Insentif

“Sesuai pedoman, agen kan diberi kebebasan memilih pemasok.

Ini justru main paksa, kualitas barangnya pun awur-awuran. Bahkan mereka melakukan intimidasi," terangnya.

Mendapat perlakuan seperti itu H hanya pasrah, akhirnya ia tidak ingin ambil pusing.

“Rejeki sudah ada yang ngatur. Yang jelas selama saya melayani agen, sesuai dengan pedoman,” terangnya.

Sementara BPNT di Kecamatan Cerme masih belum juga tersalurkan.

Padahal, bantuan berupa sembako ini sudah dinantikan para keluarga kurang mampu.

Biasanya, KPM di wilayah Cerme menerima BPNT di minggu kedua atau ketiga.

Namun sejak disorot lantaran penyaluran yang terindikasi tidak sesuai pedoman umum, BPNT itu belum diberikan.

Salah seorang KPM asal Cerme yang enggan disebutkan mengaku beberapa KPM lainnya mulai menanyakan bantuan ini.
Karena belum mendapat pemberitahuan apapun bulan ini.

"Masih belum dapat undangan," katanya.

Ruwetnya penyaluran BPNT di Gresik membuat Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur datang ke Gresik.

Sejumlah pihak dipanggil, seperti perwakilan agen, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), koordinator daerah (Korda) Suwanto, Kepala Dinsos Gresik Sentot Supriyohadi, Kabid Suliyono, hingga Lisa, suplier terbesar di Gresik.

Mereka dikumpulkan di di Gedung Putri Mijil, Pendapa Kabupaten Gresik, Selasa (21/7/2020) yang digelar tertutup.

Alwi mengaku bahwa melakukan monitoring penyaluran bantuan kepada masyarakat kurang mampu di Gresik.

Apalagi penyaluran BPNT disorot media namun belum ada perbaikan.

"Kedatangan saya bukan menyalahkan tetapi mengingatkan stakeholder agar mekanisme penyaluran Bansos sesuai aturan.
Ojo sak karep-karepe dewe. Kalau sak karepe dewe yang rugi nanti keluarga penerima manfaat (KPM),” tegasnya. (Willy Abraham)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Oknum Wartawan Memaksa Jadi Agen BPNT

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini