News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Detik-detik Pendaki Lawu Terekam Kamera Sebelum Tewas, Lepas Baju untuk Bungkus Kayu Bakar

Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan Gunung Lawu Karanganyar, Jawa Tengah - Seorang pendaki Lawu yang ditemukan tewas pada 6 Juli 2020 lalu, ternyata sempat terekam kamera pendaki lainnya.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Detik-detik pendaki Gunung Lawu yang ditemukan tewas pada 6 Juli 2020 lalu, Andi Sulistyawan (18), ternyata terekam kamera pendaki lainnya.

Hal ini terlihat dari sebuah video unggahan YouTube Udien Jagoan yang viral sejak Jumat (24/7/2020).

Dalam video berdurasi 59.20 menit tersebut merekam gelagat ganjil dari korban Andi.

Seorang pemilik channel yang merekam Andi mencari kayu bakar di Gegerboyo.

Baca: Kisah Alvi Kurniawan, Pendaki Hilang di Gunung Lawu Sejak Januari 2019, Belum Ditemukan hingga Kini

Baca: Skyview, Tempat Ngopi di Semarang Berlatar Pemandangan Danau Rawa Pening dan Gunung Telomoyo

Saat mengumpulkan kayu, Andi justru melepaskan pakaiannya untuk membungkus kayu bakar tersebut.

Dalam video, tubuh Andi terlihat menggigil.

Tapi ia terus menyelimuti sejumlah ranting kayu dengan kaus dan jaketnya.

Gelagat ganjil Andi lainnya adalah saat perekam menanyakan untuk apa kayu tersebut dikumpulkan.

Andi hanya menjawab, "Untuk Mbok".

Tak jelas, siapa Mbok yang dimaksud Andi tersebut.

Video ini diklaim diambil beberapa jam sebelum Andi ditemukan tewas bertelanjang dada.

Saat ditemukan tewas, Andi mengenakan celana panjang warna hitam dan bertelanjang dada, persis seperti yang terlihat dalam video.

Hingga Jumat (24/7/2020), TribunSolo.com belum mendapatkan jawaban dari pemilik akun tersebut.

Terpisah, Relawan Anak Gunung Lawu (AGL), Budi Santoso, memastikan bila pria dalam video itu terlihat seperti korban Andi.

Baca: Jalur Pendakian Gunung Sumbing via Butuh Magelang Kembali Dibuka, Pendaki Dibatasi

Baca: Wisata Alam di Taman Nasional Gunung Merapi Bakal Dibuka Bertahap, Protokol Kesehatan Jadi Prioritas

Tapi, ia mengaku tidak mengetahui bila ada pendaki yang sebelumnya sempat bertemu dengan korban Andi.

"Wah masalah itu saya tidak tahu," katanya singkat.

Sebelumnya, seorang pendaki ditemukan tewas di puncak Gunung Lawu dalam kondisi bertelanjang dada oleh tim gabungan Senin, 6 Juli 2020.

Adapun korban yakni Andi Sulistyawan (18), warga RT 001 RW 014, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.

Hipotermia Parah

Pascaviralnya video detik detik sebelum Andi ditemukan tewas, seorang relawan Anak Gunung Lawu, Budi Santoso, mengungkapkan analisanya.

Budi Santoso sendiri sebelumnya ikut dalam proses evakuasi jenazah Andi.

Disampaikan oleh Budi, jurang tempat Andi diketemukan memang sama dengan lokasi yang terlihat dalam video yang beredar.

"Memang terkait, saat dia bertindak diluar nalar, tak berselang lama kemungkinan dia melompat ke jurang," kata Budi pada Jumat (24/7/2020).

"Jurang tersebut dihalusinasikan saudara Andi sebagai tempat bersembunyi yang nyaman," imbuhnya.

Baca: Kitab Pararaton, Letusan Gunung Berapi, dan Tanda-tanda Bencana di Masa Kuno

Baca: Viral di Medsos, Gunung Telomoyo Macet Dipadati Pengunjung

Jenazah Andi memang ditemukan di jurang Gunung Lawu, saat ditemukan ia bertelanjang dada dan mengenakan celana hitam, sama persis seperti video yang beredar luas tersebut.

Lantaran hal tersebut, Budi selalu mewanti wanti untuk pendaki mempersiapkan secara matang, baik mental maupun pengetahuan.

Hal yang menimpa Andi adalah kecelakaan yang dapat dihindari, jika yang bersangkutan maupun yang merekam video tersebut paham tentang hipotermia yang kerap membunuh para pendaki.

"Sebelum mendaki harus dipersiapkan betul," katanya.

"Selain menyelamatkan nyawa sendiri juga bisa menyelamatkan orang lain," imbuhnya.

Lanjut Budi, yang menimpa Andi adalah fase terberat dari hipotermia.

"Dia mencapai fase Paradoxical Undressing," katanya.

Saat melewati fase tersebut, pendaki biasanya berhalusinasi dengan situasi yang berkebalikan dari suhu dingin.

"Selain berhalusinasi, biasanya melepas pakaiannya," paparnya.

"Mereka berhalusinasi kepanasan, atau situasinya berbalik dari suhu yang ada," imbuhnya.

Kasus yang menimpa Andi rupanya tak hanya sekali terjadi, Budi pernah mendapati di situasi dengan ruang dan waktu yang berbeda.

"Dulu pernah di Merapi juga seperti itu, ada pendaki yang melepas pakaiannnya sampai telanjang," paparnya.

"Namun beruntung dia masih pasif, tidak aktif seperti yang terjadi pada Saudara Andi," jelasnya.

Saat mendapati hal demikian, biasanya para relawan melakukan terapi tertentu pada penderita hipotermia fase berat.

"Kalau masih pasif biasanya kita bungkus dengan plastik termal atau kita buatkan perapian," tuturnya.

"Kalau sudah aktif satu satunya jalan biasanya dilukai anggota tubuhnya agar tersadar," imbuhnya.

"Yang aktif pembukuh darahnya sudah mengecil," tandasnya.

Sayangkan Tak Melapor

Budi berharap kejadian tersebut tak lagi berulang.

Ia juga menyayangkan bila pendaki yang menemui kejadian ganjil itu, tak melapor ke posko.

Bila saja melapor, Budi mengatakan, mungkin saja bisa mengubah nasib tragis dari korban Andi.

Jika pendaki lain mendapati hal tersebut, ia mengharap segera melaporkan pada relawan terdekat di lokasi kejadian.

"Diharapkan seperti itu, karena yang bersangkutan sudah berhalusinasi karena mencapai fase terberat hipotermia," kata Budi, pada Jumat (24/7/2020).

"Kalau melapor ke kami, atau relawan yang lain pasti dapat dicegah dan diberi tindakan pertolongan," imbuhnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Viral Video Tingkah Aneh Pendaki Gunung Lawu Sebelum Ditemukan Tewas, Copot Baju demi Selimuti Kayu"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini