TRIBUNNEWS.COM - Remaja di Pontianak terlibat kasus prostitusi.
Sifat lugu para korban dimanfaatkan oleh si muncikari.
Muncikari bahkan memacari korban hingga nekat menjualnya.
Keberhasilan pihak kepolisian mengungkap bisnis esek-esek ini sebagian besar berawal dari laporan sejumlah orangtua di Kota Pontianak.
Hal ini disampaikan oleh Kapolresta Pontianak Kombes Pol Komarudin saat menggelar konfrensi Pers di Mapolresta Pontianak, Jumat (24/7/2020).
"Dari 5 kasus yang ditangani, 4 di antaranya berawal dari laporan para orangtua. Dimana putrinya tidak pulang selama berhari-hari," terangnya.
Para orangtua tersebut kemudian membuat laporan orang hilang kepada pihak kepolisian.
‘’Kami bergerak, kita dalami melalui sarana komunikasi dan ada aplikasi," jelasnya.
Baca: Prostitusi Anak di Pontianak: Korban Dipacari, Disetubuhi, Kemudian Dijual Lewat MiChat
Baca: Berawal Dari Laporan Anak Hilang, Prostitusi di Pontianak Terungkap
Baca: Berawal Dari Laporan Anak Hilang, Prostitusi di Pontianak Terungkap
"Tercatat sampai hari ini ada 5 laporan, 4 di antaranya itu dilakukan di beberapa hotel di Kota Pontianak dan 1 masih kami dalami,’’ tambahnya.
Kombes Pol Komarudin mengungkapkan kasus yang berawal dari laporan anak hilang tersebut, merupakan sindikat prostitusi anak di bawah umur.
Di mana para tersangka memanfaatkan keluguan dari korbannya.
Bahkan tersangka pertama memacari korbannya, kemudian dengan bujuk rayu tersangka berhasil membuat korbannya mau dijajakan di media sosial.
Setelah ada pria hidung belang yang tertarik dengan tawaran para tersangka di media sosial, maka para tersangka pun membujuk korban untuk melayani pria-pria tersebut.
Hingga saat ini, pihaknya telah mengamankan 5 orang atas kasus tersebut, masing-masing berinisial MF, SY, NS, AJ, dan AN.