TRIBUNNEWS.COM- Ratusan rumah tertimbun lumpur bercampur pasir.
Ada pula rumah yang terbawa arus besar akibat banjir bandang.
Puluhan orang juga meninggal dunia.
Desa Radda merupakan salah satu titik di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yang diterjang banjir bandang pada, Senin (13/7/2020) malam.
Banjir bandang terjadi setelah Gunung Lero mengalami longsor.
Mengakibatkan Sungai Radda/Meli meluap dan menyapu rumah warga.
Baca: Donasi untuk Masamba Luwu Utara dari Peserta Charity Game Becks Apparel
Baca: Peduli Sesama, Bea Cukai Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Luwu Utara
Baca: Viral Pasangan Kekasih Menikah di Pengungsian Banjir Bandang di Luwu Utara, Disaksikan Ratusan Orang
Warga setempat Irawan mengatakan, kejadian ini merupakan kali pertama terjadi di Radda.
"Saya sudah bertanya kepada orang tau yang usianya sudah 78 tahun atau kelahiran 1942. Dia bilang barusan ada bencana sedahsyad ini terjadi di Radda," kata Irawan, Minggu (26/7/2020).
Pada tahun 1986, sebut dia Radda juga pernah diterjang banjir.
"Tapi tidak separah ini. Dulu itu hanya jembatan yang putus. Kalau sekarang rumah yang tertimbun dan ada korban jiwa," kata Irawan.
Tak hanya menelan korban jiwa, banjir bandang juga memaksa ribuan orang mengungsi.
Sebab sebagian besar rumah warga sudah tidak dapat ditinggali.
Lahan perkebunan ikut rusak, termasuk sawah dan lahan tempat mengembala sapi dan kerbau.
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul "Ratusan Rumah Tertimbun & Puluhan Orang Meninggal, Banjir Bandang Baru Pertama Kali Terjadi di Lutra"