Sesampai di lokasi, pria asal Dusun Sulahan, Susut itu bergegas memanjat pohon albesia untuk memotong dahan.
Baca: Tukang Bangunan Tewas Tertimbun Longsoran Material Pengerukan Tanah
Namun sekira pukul 10.30 Wita, kedua rekannya mendapati Nyoman Waktu sudah terjatuh.
Rekannya bernama I Ketut Sudarsana bergegas menolong korban.
Sedangkan rekan kerja lainnya, Made Giri Apriana menghubungi keluarga untuk segera melarikan Nyoman ke RSU Bangli.
Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Ia mengatakan, polisi telah mendatangi tegalan yang berlokasi di utara Pura Dalem Banjar Adat Juukbali, Desa Susut, Kecamatan Susut untuk olah TKP dan pemeriksaan sejumlah saksi.
"Dari hasil olah TKP, diduga korban lalai ketika mengambil pijakan. Ia memijak pada dahan yang dipotong, sehingga ia terjatuh dari ketinggian 20 meter," ucapnya.
Menurut hasil pemeriksaan luar oleh dokter RSU Bangli, lanjut AKP Sulhadi, Nyoman Waktu tiba di RSU Bangli sudah dalam keadaan lemas dan tidak sadarkan diri.
Ia mengalami benjolan pada pelipis kiri sebesar 5 centimeter.
"Korban juga diketahui mengalami patah tulang leher, yang mengakibatkan korban meninggal dunia," tandasnya. (mpr/mer)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Sebelum Tertimpa Longsor di Tabanan, Keluarga Ungkap Keseharian & Prilaku Tak Biasa Made Artana