Laporan wartawan Sripoku.com, Bayazir Al Rayhan
TRIBUNNEWS.COM - Ayah yang dibunuh anak tiri gara-gara sering aniaya ibu dan adik ternyata sempat menelpon saudara.
Dalam panggilan tersebut, korban mengaku dirinya dalam keadaan terancam.
Korban pun minta ditransfer uang Rp 300 ribu.
Johan Saputra (49) yang merupakan warga Jalan Teratai Kelurahan Sukarami Kecamatan Sukarami Palembang diduga dibunuh anak tirinya yakni Jef (18) di Desa Prabumulih II Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musirawas Provinsi Sumatera Selatan, Kamis (30/7/2020) lalu.
Sebelum diketahui tewas akibat dibunuh oleh anak tirinya, ternyata korban sempat menelpon adiknya yakni Caca yang berada di Palembang dan mengatakan bahwa dirinya sedang dalam ancaman.
Hanya saja Caca tidak mengetahui persis siapa yang mengancam jiwa kakaknya tersebut.
"Jam 1 kemarin ada tujuh panggilan tak terjawab, terus ada telpon lagi aku angkat."
"Kakak aku ni minta tolong mengatakan kalau dia di Muara Lakitan dan meminta tolong sama aku."
"Terus aku jawab tolong bagaimana aku tidak tahu daerah itu," kata Caca saat didatangi di rumah duka, Jumat (31/7/2020).
Baca: Pria di Sumsel Tusuk Ayah Tiri Hingga Tewas, Pelaku Emosi Korban Aniaya Ibu dan Perkosa Adiknya
Baca: 3 Siswa SMA Rampok Toko Emas, Dijanjikan Rp 50 Juta, Seorang Pelaku Beraksi untuk Bayar Utang Ayah
Baca: Kasus Remaja Bunuh Ayah Tiri di Sumsel, Tak Terima Ibu Disiksa dan Adik Diperkosa Korban
Setelah itu korban yang sedang pergi ke Muara Lakitan dengan maksud mengantarkan istrinya pulang tersebut meminta agar dikirimkan uang senilai Rp 300 ribu.
Caca pun mengiyakan permintaan sang kakak dan akhirnya korban mengirimkan nomor rekening melalui SMS kepada adiknya tersebut.
"Dia sempat bilang aku lagi terancam. 'Ca aku ini mengantar istri aku balik nah. Istri aku ni seperti mempermainkan aku. Tolong aku Ca'. Dia bilang seperti itu lalu aku kirimlah uang 300 ribu," lanjutnya.
Setelah itu Caca tidak lagi mendapati kabar keberadaan Johan.