TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Drama pasien Covid-19 asal Jombang IS yang kabur beberapa waktu lalu berakhir sudah.
Pria itu ditemukan oleh warga Desa Jawa Tengah, Ambawang Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, ketika berjalan menggendong ransel.
Saat ini, IS sudah diisolasi di Pontianak.
Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi kesehatan IS cukup baik.
Setelah dilakukan pemeriksaan, IS langsung dipersilakan menuju kamarnya untuk beristirahat.
Pasien akan diisolasi selama 10 hari dan nanti untuk pengecekan ulang dan besok akan diambil ulang swabnya.
Baca: Jadi Saksi Pilu Dory Harsa Ditinggal Istri Kabur, Sang Kakak pada Nella Kharisma: Bawa ke Rumah Lah
IS datang ke Pontianak menggunakan penerbangan Citilink QG 420 pada Sabtu 1 Agustus 2020 lalu.
Setelah menjalani rapid test di Bandara Supadio, Ismail langsung keluar bandara melarikan diri.
Sabtu malam itu, dirinya dihubungi lewat telepon untuk uji swab di Labkesda Provinsi Kalbar.
Kemudian pada Minggu 2 Agustus, Ismail datang ke Labkesda Provinsi Kalbar dengan diantar temannya.
"Setelah di-swab, Ismail langsung lari lagi, tidak mau diisolasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson.
Saat itu IS hanya meninggalkan alamat menginap di sebuah hotel di Jl Komyos Sudarso.
Pada Senin (3/8) malam, hasil swab PCR dari RS Untan keluar dan IS dinyatakan positif Covid-19.
Baca: Kabur ke Bekasi, Pembunuh Wanita di Apartemen Depok Tertangkap
"Lalu pada 3 Agustus malam itu juga kami jemput ke hotel untuk diisolasi, ternyata dia sudah keluar check out," ujar Harisson.
Pada Selasa (4/8) malam, Diskes Kalbar mendapatkan informasi dari istri Ismail di Jombang kalau pasien tersebut berada di Saigon.
Tim langsung meluncur pukul 22.00 WIB, tapi sampai di sana Ismail sudah melarikan diri lagi.
"Sampai 5 Agustus 2020 kami belum temukan pasien tersebut dan terus melakukan pencarian," katanya.
Pemprov Kalbar bersama TNI dan Polri kemudian berupaya melakukan pencarian IS hingga akhirnya ditemukan warga.
Kronologi Penemuan IS
Kepala Diskes Kalbar, Harisson mengatakan, penemuan IS berawal dari bantuan masyarakat di Desa Jawa Tengah, Kecamatan Ambawang, Kalimantan Barat.
Rabu (5/8/2020) sekitar pukul 15.00 WIB warga di desa Jawa Tengah, Kecamatan Sungai Ambawang melihat ada yang mirip saudara Ismail berjalan dengan membawa ransel.
“Disitu kebetulan warga sedang ramai karena ada acara resepsi pernikahan dan warga yang melihat langsung melapor ke petugas Pustu di Desa Jawa Tengah. Lalu Petugas Pustu langsung menginformasikan ke Polsek dan Diskes Kubu Raya,” ujar Harisson kepada awak media , Kamis (6/8/2020).
Ia mengatakan pasien pada saat dia dekati oleh warga sempat melarikan diri dan masuk ke daerah hutan.
Baca: Kisah Sedih Wanita Reaktif Covid-19 Melahirkan Tanpa Bantuan Perawat, Bayi Tak Terselamatkan
Lalu pada pukul 22.30 saudara Ismail keluar dari hutan dan langsung di giring oleh warga dan dibawa ke Puskesmas Sungai Ambawang.
“Dari situ baru dilakukan kordinasi dengan Diskes Provinsi dan Kota dan Ismail langsung dibawa ke Rusunawa untuk dilakukan isolasi,” jelasnya.
Sekitar pukul 00.00 pasien tiba di Rusunawa tempat isolasi yang telah disiapkan oleh Pemerintah dan langsung dilakukan pemeriksaan kesehatan dan keadaan umumnya sehat dan cukup baik ,tapi pasien dalam keadaan kecapean .
Pasien akan diisolasi selama 10 hari dan nanti untuk pengecekan ulang dan besok akan diambil ulang swabnya.
Baca: Banyak Negara yang Merasa Aman dari Pandemi Dilanda Gelombang Baru Covid-19
“Kalau swabnya negatif saudara akan dipulangkan dan biaya pemulangan ke daerah asal akan ditanggung oleh Diskes Kalbar,” ujar Harisson.
Ia mengatakan alasan kenapa pasien kabur kemungkinan yang tergambar di pasien kalau diisolasi itu benar-benar dikucilkan dan ada tindakan yang mungkin kurang berkenan.
Sehingga dia menolak untuk dilakukan isolasi.
“Sebenarnya IS kesini mau mencari pekerjaan dari beberapa kontak kenalan yang ada di Kota Pontianak, tapi setelah tahu Ismail positif Covid-19 mereka menolak untuk menampung,” ujarnya.
Sehingga pasien merasa kebingungan dan dia jalan kearah Ambawang tanpa tujuan dan hanya berjalan saja.
Untuk melapor ke petugas kesehatan IS juga khawatir.
Selanjutnya ia mengatakan untuk kontak tracing kedepan akan dilakukan terhadap semua kontak erat dan akan dilakukan testing di rapid test atau pun di swab .
“Termasuk nanti seluruh penumpang di pesawat Citilink Surabaya Pontianak pada 1 Agustus 2020 nomor penerbangan QG420 akan dilakukan testing terhadap seluruh penumpang dan seluruh kontak erat,” jelasnya.
Selain itu juga untuk daerah yang pernah dia kunjungi seperti Hotel Jeruju, rumah kontrakan dan tempat lainnya akan dilakukan penyemprotan disenfektan supaya virusnya mati. (Anggita Putri)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul BREAKING NEWS - Pasien Positif Covid-19 asal Jombang yang Kabur Ditemukan di Jawa Tengah Kubu Raya