"Uang yang dicuri itu adalah uang BLT dan dana operasional desa. Uang itu baru diambil di bank. Kemudian dari bank Theresia ke Toko Rejeki mau belanja kebutuhan barang anaknya yang akan lahir," kata Camat Mego, Alwan Mahmud.
Ia menjelaskan Theresia lalu pergi ke toko dan menitipkan tas berisi uang tersebut.
"Tas itu dititip lalu petugas memberi Nomor Kupon 18. Theresia lalu masuk belanja. Karena uangnya kurang, ia ke loket tas mau mengambil uang. Ternyata tasnya tidak ada lagi," ujar Alwan.
Ia mengaku sudah mendapat laporan uang BLT dan dana operasional Desa Wolodhesa dicuri.
"Saya tadi malam bersama Kades dan Sekdes ada di kantor polisi bersama pemilik toko dan bendahara. Saya sudah dengar penjelasan soal kejadian itu. Saya menduga korban sudah dibuntuti saat ke luar dari bank. Kasus ini kami serahkan kepada polisi. Biarkan polisi bekerja," tegas Camat Mego.
Ia juga sudah meminta Kades dan Sekertaris Desa untuk menenangkan penerima bantuan dana BLT DD tahap tiga.
"Harus bersabar karena uang yang mau dibagikan dicuri. Bagaimana kelanjutan dana BLT tahap tiga warga yang terkena dampak corona kami akan koordinasi dengan Dinas PMD dan Bupati Sikka. Yang jelas uangnya belum bisa dibayarkan karena dicuri," papar Alwan.
Meridiwan Dewanto Dado SH, Advokat Kota Maumere ikut menyoroti kasus ini.
Dado menegaskan, secara normal tidak ada seorang pun yang menghendaki dirinya menjadi korban dan sasaran ataupun obyek kejahatan.
Kasus ini menurutnya justru bisa menggambarkan bagaimana pelaku kejahatan sangat mudah memanfaatkan situasi dan kelemahan korban. Termasuk penjaga tempat penitipan barang.
Baca: Daftar Bantuan Pemerintah bagi Terdampak Covid-19, Token Listrik Gratis hingga BLT Rp 300 Ribu
"Seandainya korban atas nama Theresia Pio tidak bepergian sendirian membawa uang ratusan juta rupiah atau dikawal dan ditemani rekan-rekannya maka mungkin tidak akan terjadi pencurian," ujarnya.
Atau, menurutnya jika penjaga tempat penitipan barang di Toko Rejeki tidak lengah dan terkecoh, dipastikan tidak ada kejadian pencurian itu.
Oleh karena itu, selain meminta aparat Polres Sikka segera bergerak cepat mengejar pelaku pencurian, semua harus menyerukan untuk tetap waspada.
"Jangan pernah lengah. Sebab ketika lengah atau lalai, merupakan pemicu utama munculnya kejahatan," ujar Dado.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Di Maumere Sikka Ransel Berisi Rp 161 Juta Raib