TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Theresia Pio (30), warga Feondari, Dusun Wolomage, Desa Wolodhesa, Kecamatan Mego, Sikka, kehilangan tas ransel berisi Rp 161,34 juta saat berbelanja di Toko Rejeki, Jl Raja Centis, Kelurahan Kota Baru, Maumere, Jumat (7/8/2020).
Tas ransel itu dititipkan di tempat penitipan barang. Selesai belanja ia kaget karena tas sudah tidak ada lagi.
Ia mengadukan kasusnya ke Polres Sikka.
Kapolres Sikka AKBP Sajimin, melalui Kasubag Humas Polres Sikka, AKP Kanisius Petrus, membenarkan kejadian tersebut saat dikonfirmasi, Sabtu (8/8/2020) pagi.
Ia menjelaskan, laporan Theresia sedang ditangani Unit Reskrim Polres Sikka.
Aksi pencurian itu terekam CCTV toko.
Baca: BLT Pekerja Gaji di Bawah Rp 5 Juta Kemungkinan Disalurkan Lewat Pengusaha atau Langsung ke Karyawan
Dari rekaman CCTV yang berhasil diperoleh wartawan, terlihat pelaku mengenakan kaos hitam. Saat melakukan aksinya, ia tidak sendirian.
Seorang pelaku lainnya, mengalihkan perhatian penjaga penitipan barang dengan berpura-pura menawarkan karpet yang berada di luar teras toko.
Saat penjaga toko ke luar, pelaku lain langsung masuk ke tempat penitipan barang dan mengambil tas milik korban.
Sesuai data laporan polisi di Polres Sikka, Jumat 7 Agustus 2020 pukul 15.45 Wita datang ke SPKT Polres Sikka seorang perempuan bernama Leni Mariani Leo untuk melaporkan tindak pidana pencurian yang dialami Theresia Pio di Toko Rejeki.
Dalam laporannya, Theresia Pio adalah Bendahara Desa yang beralamat di Feondari, RT009/RW 006, Dusun Wolomage, Desa Wolodhesa Kecamatan Mego.
Uang yang dicuri tersebut merupakan uang anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap tiga yang baru diambil dari bank.
Uang tersebut akan dibagikan kepada sekitar 60 warga kurang mampu di Desa Wolodhesa.
Selain uang BLT di dalam tas itu juga ada uang operasional desa yang baru diambil Theresia sebagai bendahara, bersama seorang Kaur Desa, Viktor.
Baca: Erick Thohir Tegaskan PNS dan Pegawai BUMN Tak Dapat BLT Rp 600.000 per Bulan