News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

IMB Sudah Ada, Pembangunan Bakal Makam Sesepuh Sunda Wiwitan Bisa Dilanjutkan

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saat penyegelan Batu Satangtung

Bentuk komunikasi, kata dia, ini akan dilakukan secara berkala. Hingga tidak ada perbedaan yang tidak bisa komunikasi ulang.

Baca: Mati-matian Bela Makam Lina, Sule Pada Rizky Febian: Janganlah Bangga Tapi Kamu Cuek Sama Aku

"Kedepan kita akan melakukan komunikasi kedua, ketiga dan seterusnya. Juga perlu di ingat bahwa ini tidak ada deadline waktu, kami tahu lakukan komunikasi ini dengan cara kami sendiri," katanya.

Mengenai polemik akibat penyegelan pembangunan bakal makam atau Batu Satangtung, kata Acep, ini akan dilakukan pengakajian ulang melalui pembentukan tim.

"Kedepan kami lakukan kajian ulang melalui tim, yang segera dibentuk dalam kebutuhan tersebut," katanya.

Sebelumnya, polemik Pembangunan Tugu/Batu Satangtung di Curug Cigo'ong, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, mendapat perhatian dari DPD PDIP Jawa Barat.

Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono didampingi Bupati Kuningan H Acep Purnama dan Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda serta Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy dan Anggota Fraksi PDIP DPRD lainnya, melakukan kunjungan ke kediaman Pupuhu Akur Sunda Wiwitan Tri Panca Tunggal, yakni Djati Kusumah.

Dalam kegiatan tadi, rombongan partai berlambang kepala banteng moncong putih, itu mendapat sambutan dari keluarga besar Akur Sunda Wiwitan Kuningan. S

Seperti terlihat Istri Djati Kusumah yakni Emalia Wigarningsih dan sejumlah putra - putrinya, Gumirat Barna Alam, Juwita, Dewi Kanti dan Pangaping Girang Akur Sunda Wiwitan, Okky Satrio.

Mengawali perbincangan dalam kekeluarga tadi, Juwita yang merupakan perwakilan keluarga Akur Sunda Wiwitan ini mengatakan, Pembangunan Tugu/ BatuSatangtung ini merupakan pesan dari Rama Djati Kusumah sebagai tokoh toleran.

"Terima kasih atas kunjungan bisa bersilaturahmi langsung ke sini," kata Juwita saat mengawal perbincangan dengan rombongan.

D itempat sama, Emalia Wigarningsih mengatakan, pihaknya hanya ingin mendapat pelayanan sebagai masyarakat biasanya.

"Tolong pak minta rehab nama atau identitas kami yang selama ini menjadi penilaian beragam dari masyarakat lainnya," katanya.

Sebagai anak bangsa, kata Emalia, pihaknya tidak ingin macam - macam dalam menjalani kehidupan, baik dengan lingkungan sekitar dan sosial.

"Kami sekadar menjalankan sebagaimana tertuang dalam Pancasila yang menjadi simbol bangsa," kata Emalia dibenarkan Gumirat Barna Alam.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini