Ia menambahkan, berdasarkan hasil visum banyak ditemukan luka di bagian mulut, tangan, dan kaki korban.
Berdasarkan visum juga diketahui kalau korban meninggal karena kehabisan oksigen. Posisi leher korban diikat menggunakan jilbab.
"Dugaan awal memang seolah-olah korban bunuh diri, namun setelah kita dalami, ada bekas dan tanda kekerasan di tubuh korban sehingga kami melakukan penyelidikan sambil menunggu hasil visum," papar dia.
Baca: Dua Hari Jasad Arini Tergantung di Samping Truk Milik Suami, Kematiannya Masih Menyisakan Misteri
"Ternyata di tubuh korban ada luka-luka yang mencurigakan sehingga kita periksa saksi-saksi, termasuk istri pertama dan anaknya," terang Rifki.
Setelah melakukan penyelidikan secara intensif, akhirnya ditetapkan satu orang tersangka dalam kasus ini yakni M (40) yang merupakan suami siri dari korban Arini (35).
"Tersangka sekarang ini sudah kita tahan di Mapolres Bener Meriah," tegasnya.
Sedangkan MN (44) dan anaknya DP (20), menurut Rifki, tidak ditahan karena mereka sangat kooperatif dan membantu polisi dalam memberikan keterangan untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut.
Tergantung di Truk Milik Suami
Arini (30), warga Dusun Karang Anyar, Kampung Karang Rejo, Kecamatan Bukit, Bener Meriah, Rabu (12/8/2020) sekitar pukul 09.00 WIB ditemukan tewas di depan salah satu rumah di dusun tersebut.
Tragisnya, korban ditemukan dengan posisi tergantung di samping truk milik suaminya M (40) yang terparkir di halaman rumah.
Informasi yang didapat aparat kampung itu, Arini berasal dari Sumatera Utara (Sumut) dan ia merupakan istri kedua dari M.
Kapolres Bener Meriah AKBP Siswoyo Adi Wijaya SIK, melalui Kapolsek Bukit, Iptu Zufrizal SH menyampaikan, berdasarkan keterangan tetangga korban bernama Ibadurahman, pada Selasa (11/8/2020) sekitar pukul 08.00 WIB, saat ia hendak pergi ke kebun melihat korban dalam keadaan berlutut di samping truk milik suaminya.
Saat pulang dari kebun, Ibadurahman melihat posisi Arini masih seperti semula.
Karena menduga sedang membantu suaminya memperbaiki mobil, Ibadurahman tak curiga dengan keberadaan korban.