TRIBUNNEWS.COM - Pandemi Covid-19 memaksa para pelajar melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau sekolah dari rumah.
Tak terkecuali Melkianus Inosensius Darung, seorang siswa SMA yang tinggal di Kelurahan Satar Peot, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.
Sayangnya, Melkianus tak memiliki ponsel pintar untuk belajar online.
Ia harus meminjam ponsel milik teman dan mengisikan pulsa agar bisa dipakai untuk belajar online.
Untuk mendapatkan hal tersebut, mau tak mau Melkianus harus bekerja jadi buruh proyek bangunan.
Baca: Kisah Perjuangan Para Pahlawan Pendidikan Ambon Masa Kini di Tengah Pandemi Covid-19
Baca: Kisah Ayah di India Kayuh Sepeda 7 Jam demi Anak Ikut Ujian Sekolah, Tak Punya Uang buat Naik Bus
Kemudian, ia menggunakan upah yang didapatkannya untuk membeli pulsa dan paket data internet untuk belajar daring.
"Kami kan sekolah pakai jadwal. Di hari-hari yang tidak ke sekolah, saya isi kerja proyek di orang."
"Selalu saja ada yang ajak saya untuk ikut kerja. Saya juga selalu siap kerja," kata Melkianus di Kelurahan Satar Peot, Borong, Minggu (23/8/2020).
Pulsa dan paket data internet itu dia gunakan di ponsel milik temannya.
Sehingga, Melkianus bisa mengakses materi dan tugas yang diberikan sekolah selama pandemi Covid-19.
"Kalau saya dapat uang dari kerja, saya pergi ke teman yang ada handphone pintar."
"Saya isi pulsa di handphone mereka untuk bisa kerja tugas," kata Melkianus.
Melkianus tak masalah harus mencari uang sendiri untuk membeli pulsa agar bisa belajar online.
"Selagi saya bisa cari, tidak apa-apa. Saya harus sekolah dan selesai. Saya ingin mengubah nasib keluarga. Cukup mama yang hidup seperti ini," tutur Melkianus.
Baca: Kemendikbud Ungkap Ada Pemda di Zona Merah Bersikeras Buka Sekolah
Baca: Satgas Covid-19 Minta Sekolah yang Mulai Belajar Tatap Muka Agar Lakukan Simulasi dan Koordinasi