TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang bidan honorer puskesmas di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan berinisial AWM (20) membuat geger jagat media sosial.
Pasalnya bidan tersebut nekat melakukan aksi bugil saat live di aplikasi Boom Live.
Tak cuma sekali, AWN ternyata sudah tiga melakukan perbuatan tak senonohnya itu.
TONTON JUGA
Video bugilnya viral, bidan muda tersebut akhirnya harus berurusan dengan pihak kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Lahat AKP Kurniawi H Barmawi mengatakan pihaknya telah memanggil AWM, pada Selasa (25/8/2020).
"Kemarin diperiksa sebagai saksi," kata Kurniawi dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, pada Rabu (26/8/2020).
Kurniawan menjelaskan saat diperiksa sang bidan mengaku sosok wanita bugil di video live tersebut adalah dirinya.
"Ia mengakui bahwa video tersebut adalah dirinya," kata Kurniawi.
• Mantannya Diduga Sindir Aurel Buluk, Atta Halilintar Kesal: Ada Aja Orang yang Suka Jelekin Fisik
TONTON JUGA
Setelah diinterogasi polisi, AWM mengaku nekat telanjang di depan kamera demi medapatkan uang.
"Saksi ini masih single, motifnya hanya ingin mencari uang," ucap Kurniawi.
Meski sudah rela-rela bertelanjang saat live, apa yang diinginkan bidan muda tersebut belum terwujud.
Sambung Kurniawi, AWM mengaku belum mendapatkan uang dari aksinya itu.
Hal tersebut terjadi lantaran jumlah pengikut AWM di media sosial tersebut belum banyak.
• Zaskia Gotik Bertemu Langsung Mantan Istri Sirajuddin, Wajah Keduanya Ramai Diperbincangkan Netizen
"Menurutnya, kalau dia banyak yang ngikut dia dapat banyak (uang). Untuk sekarang belum dapat," ujarnya.
Namun, Kurniawi belum bisa memberikan secara detail lokasi dan waktu AWM melakukan live video bugil tersebut.
"Kita belum sampai ke sana, saat ini masih pemeriksaan dan pengumpulan bukti-bukti. Sejauh ini statusnya masih saksi," jelasnya.
Tak cuma belum mendapatkan uang, karena ulah nekatnya AWM yang kini masih berstatus saksi bisa berujung bui.
• Kerjasama dengan Pacar Pukuli dan Patahkan Tangan Anak, Ibu Ini Dimarahi Polisi: Itu Darah Dagingmu!
Jika terbukti bersalah, bidan muda tersebut bisa dikenakan Undang-undang ITE Pasal 27 ayat 1 dengan ancaman kurungan penjara lima tahun.
Duh sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Kasus Serupa
Tanpa sepengetahuan orangtuanya, seorang gadis 14 tahun ketagihan jadi model bugil live show di grup pornografi berbayar setahun terakhir.
Keterlibatan ABG sebagai model panas tersebut dibongkar personel Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat.
Terungkap, dalam kasus ini polisi berhasil menciduk 3 dari 4 pemuda Kapuk, Cengkareng, yang menjadi admin grup pornografi.
Tiga pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka berinisial P, DW dan RS.
Sementara pelaku lain berinisial BP masih buron.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Audie Latuheru, mengatakan para tersangka membentuk grup pornografi di media sosial Line dengan 3 akun.
• Bak Drama Sinetron, Penemu Bayi di Jatipulo Ternyata Ibu Kandungnya Sendiri
"Ada tiga akun grup Line yang mereka gunakan untuk menjual jasa video seks online," kata Audie saat merilis kasus ini secara virtual pada Senin (10/8/2020).
Menurut Audie, para pelaku mencari para pelanggannya dari Twitter atau akun medsos lain seperti WhatsApp, Line dan sebagainya.
Ia menjelaskan, para pelaku sengaja masuk ke sejumlah platform media sosial untuk mencari member.
Dari merekalah pelaku mendapat keuntungan.
Para member yang sudah masuk grup harus membayar ke admin untuk mendapat sejumlah fasilitas.
Grup pornografi memberikan sejumlah layanan mulai dari video porno, video call seks hingga live show hubungan intim.
"Mereka akan punya akses tonton beberapa pertunjukan seks di antaranya trigger straw yakni perbuatan hubungan badan antara dua orang pria dan wanita ditampilkan live di sosmed mereka," kata Audie.
• Kronologi Lengkap Pemerkosaan Gadis di Bintaro yang Viral di Medsos, Awalnya Berniat Mencuri AC
"Atau juga bayar sejumlah uang tertentu boleh saksikan pertunjukan live telanjang," ia menambahkan.
Keuntungan sementara yang didapat para admin grup pornografi ini mencapai Rp 1 juta sampai Rp 4 juta per bulan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Teuku Arsya Khadafi, merinci tarif untuk calon member bervariasi dari Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu.
"Tergantung jenis member yang diikuti," ucap Arsya.
Ia menjelaskan, member yang ingin melihat live show bugil akan dikenai lagi Rp 150 ribu per orang.
"Nantinya mereka akan buat grup baru," sambung dia.
Dari keterangan para tersangka, mereka telah membentuk grup pornografi itu selama Agustus 2019.
Sejak pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia, anggota grup pornografi ini melonjak sangat drastis.
Sampai saat ini member grup pornografi ini sudah mencapai 600 orang.
"Terkait Covid ini jumlah member melonjak tajam," kata Arsya.
• Raffi Pemerkosa Gadis di Bintaro Disebut Polisi Diumpetin Keluarga, Warga: Dia Sering Nongkrong
Arsya memastikan pihaknya akan terus menggiatkan patroli siber untuk mengantisipasi adanya hal serupa.
Terutama di masa pandemi Covid-19.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Putu Elvina mengaku miris setelah kasus ini terungkap.
Rupanya, para tersangka mempekerjakan anak gadis sebagai model bugilnya sejak grup pornografi ini berdiri.
Dalam seminggu, gadis ini terlibat di 10 konten pornografi.
Si gadis menjadi model untuk phone seks, video call seks, atau aktivitas seksual yang disiarkan secara langsung.
Menurut Putu Elvina, si gadis hanya diupah Rp 50 ribu setiap beradegan.
"Saya tanyakan berapa yang dia dapat ini bisa sampai Rp 50 ribu katanya," ucap Putu Elvina.
"Jadi uang sangat sedikit tapi tidak sebanding dengan resiko yang dia dapatkan," ia menambahkan.
• Viral di Media Sosial, Sekelompok Remaja Diduga Tawuran Sambil Berenang di Laut Cilincing
Putu Elvina turut hadir dalam rilis perkara di Polres Jakarta Barat.
Gadis ABG ini mengaku terpaksa menjadi model bugil karena himpitan ekonomi.
"Saya tanya, 'kamu enggak takut? Ya dia bilang butuh uang jadi ingin memiliki uang terus-menerus," terang Putu Elvina.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, remaja tersebut menjadi model dalam pembuatan konten pornografi di grup tersebut tanpa sepengetahuan orangtuanya.
Berdasar keterangan polisi, uang Rp 150 ribu yang didapat dari satu member yang menyaksikan live show bugil tak semuanya masuk ke kantong admin.
Uang tersebut dibagi dengan rincian, Rp 100 ribu masuk ke admin sedang sisanya Rp 50 ribu jadi hak pengisi konten video bugil.
"Para pelaku mendapat untung Rp 100 ribu per member sedangkan pengisi konten dapat Rp 50 ribu persatu member," jelas Arsya.
Terkait keterlibatan satu gadis ABG sebagai model live show bugil, polisi melakukan diversi karena masih bawah umur.
• Tipu Ojek Online Pakai Seragam Loreng, Seorang Pecatan TNI Diamuk Massa di Cengkareng
Remaja perempuan yang jadi korban para pelaku dibina oleh KPAI.
Atas perbuatannya, para pelaku akan dijerat Pasal 45 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat (1) UU RI Nomor 19 tahun 2016 perubahan atas UU RI Nomor 11 tahun 2008 dentan ancaman maksimal enam tahun penjara.