Yusi menceritakan, saat itu ia datang seorang diri untuk menjemput teman-temannya yang datang dari Tanjung Pinang.
Ia kemudian dicegat oleh sejumlah sopir taksi konvensional saat sedang memasukkan koper teman-temannya lantaran dicurigai sebagai driver taksi online.
Menurut Yusi, ia dan teman-temannya lantas dipaksa untuk ikut ke markas sopir taksi konvensional tersebut.
"Pas jemput, masukin barang, koper mereka, langsung deh disamperin gitu ramai-ramai, ditanya 'Mbak online ya?', saya bilang 'nggak lah pak, nggak mungkin saya online'," kata Yusi pada Tribunnews.com, Kamis (27/8/2020) siang.
Baca: VIRAL Driver Ojol Kehilangan Motor karena Dihipnotis, Pakar Hipnoterapi Berikan Penjelasan Ilmiah
Yusi mengatakan, saat itu, ia langsung mempersilakan para sopir taksi tersebut untuk mengecek handphone-nya guna membuktikan bahwa dirinya bukan driver taksi online.
Selain itu, Yusi juga menunjukkan bukti pembayaran mobil yang baru dibelinya dua minggu yang lalu tersebut.
"Saya jelasin, boleh silakan cek HP saya, narik atau nggak, ini online atau nggak."
"Saya juga kasih bukti transaksi pembeliannya, semuanya, tapi mereka tetap ramai-ramai nyuruh saya ke markas mereka di (lantai) bawah," jelas Yusi.
Yusi mengatakan, para sopir taksi konvensional tersebut akhirnya tetap bersikeras melarang Yusi keluar dari pelabuhan dengan membawa rekan-rekannya.
Padahal, Yusi menambahkan, ia telah menunjukkan bukti-bukti bahwa dirinya memang bukan driver taksi online.
"Intinya kalau misalnya mau pergi dari situ, saya harus pulang sendiri, teman saya naik taksi, atau suruh teman jemput pakai mobil pribadi yang tidak terdaftar di online lalu saya pulang sendiri dengan mobil itu," kata Yusi.
"Berarti kan penyelesaiannya itu sebenarnya belum selesai, kita kan sudah ngasih tahu kita bukan online, buktinya udah ada, kita jelas beli mobil itu dua minggu yang lalu, mobil bekas, apakah tetap harus seperti itu?" sambungnya.
Sementara itu, Yusi pun mengaku menyesalkan sikap para sopir taksi konvensional yang tetap menjemput teman-temannya meskipun dirinya tak terbukti sebagai driver taksi online.
"Maksudnya kita kan jemput jauh-jauh ke Punggur, mau jemput teman kita, solusinya cuma seperti itu. Itu kan berarti bukan solusi," kata Yusi.
Baca: Youtuber Jepang yang Viral Ditilang Polisi Ungkap Kecintaannya pada Bali