Adapun motor impiannya tersebut dibeli seharga Rp 24.650.000 secara tunai.
Sedangkan kekurangan dibayar oleh Andi dengan menggunakan uang kertas.
Meski untuk mendapatkan sepeda motor itu perlu perjuangan dan waktu yang lama, Andi mengaku cukup puas. Sebab, uang yang digunakan merupakan hasil keringatnya sendiri.
Andi mengaku, sepeda motor itu nantinya digunakan untuk kuliah dan membantu ibunya belanja di pasar.
"Saya puas beli sendiri karena tak menyusahkan orangtua. Setiap hari uang ini saya tabung hasil membantu ibu di warung," ujarnya.
Sementara itu Marketing Head Astra Motor Sumatera Selatan, Julius Armando mengatakan, proses penghitungan uang logam yang dibawa Andi membutuhkan waktu selama lima jam.
Meski demikian, ia tidak mempersoalkannya dan konsumen bisa membayar dengan metode apapun.
"Proses penghitungan memakan waktu lima jam. Namun, hal itu tidak masalah, konsumen bisa membayar dengan metode apa pun dan akan tetap kami layani," kata Julius. (Kompas.com)