Mendapat perlakuan tak mengenakkan membuatnya langsung pulang dan membawa Sheva ke PKU Kalitidu, langsung ditangani oleh dokter dan diinfus,
Pukul 00.30 WIB, masuk hari minggu (23/8/2020) sudah pindah kamar.
Panas masih tinggi, mencret masih, namun mata mulai normal dan badannya mulai segar.
"Dokter bilang kalau mata sudah cekung begini bahaya, saya dan kakak hanya bisa berdoa," terangnya.
Kemudian Senin (24/8/2020), pukul 07.35 WIB dokter memeriksa kondisi Sheva, panasnya 40 derajat dan mengalami sesak nafas, langsung dipakaikan oksigen untuk ke IGD.
Tiba di RS Aisyiyah sekitar pukul 09.30 WIB, sampai RS baru dikasih tahu dokter kalau obat inamid tidak dianjurkan untuk anak kecil karena dosis tinggi.
Dokter pun juga marah.
Bahkan dikatakannya, obat itu sudah merusak otak, saraf dan pembuluh darah Sheva.
Kondisi Sheva semakin buruk, hingga akhirnya dinyatakan meninggal pukul 12.00 WIB.
Dokter menunduk tanpa menatap.
"Yang saya sayangkan, kenapa saat di puskesmas tidak diterima dengan baik, untuk mengetahui lebih jelas kondisi Sheva," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Viral Bayi 5 Bulan di Bojonegoro Meninggal Diduga Puskesmas Abai, Dinkes Siapkan Sanksi,