Dijanjikan sapi pengganti
Setelah mengetahui sapinya ditembak mati, Syahrul bersama sang ayah mendatangi Mapolsek Pasimasunggu.
Saat itu sang ayah ditawari yang Rp 3 juta. Namun mereka tidak sepakat karena sapi tersebut seharga Rp 10 juta.
"Awalnya ayah saya ditawari uang Rp 3 juta. Tapi saya tidak sepakat karena harga sapi Rp 10 juta," tuturnya. Mereka pun melakukan musyawarah dan hasil kesepakatannya adalah Samsudin meminta sapi pengganti.
Namun setelah 2 minggu berjalan, sapi pengganti tersebut belum juga diberikan.
"Namun sampai saat ini belum ada penggantinya. Harapannya semoga pihak polisi cepat bertindak karena kami juga butuh," kata Syahrul.
Sementara Kapolres Selayar AKBP Temmangnganro Machmud mengaku telah memberikan sanksi hukuman disiplin bagi anggota yang melakukan penembakan.
Namun terkait kapan diganti sapi yang baru pihaknya tidak mengetahui.
"Saya kurang tau soal hal tersebut lebih lanjut," tuturnya.
Sementara itu hingga berita ini ditulis, Kapolsek Pasimasunggu Selayar AKP Kaharuddin belum memberikan jawaban. (Kompas.com/Nurwahidah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masuk Asrama, Sapi Hamil Ditembak Mati Polisi"