Organisasi itu juga diklaim Sutarman telah tersebar di 34 provinsi.
Pendirian paguyuban dilakukan setelah Sutarman mendapat sejumlah titel pada 2017.
"Ada 13 ribu anggota di 34 provinsi. Saya pokok utama sebagai pimpinan pusat ampera," ucap Sutarman di Mapolres Garut, Kamis (10/9/2020).
Sutarman menampik jika organisasinya itu merupakan kerajaan.
Baca: Ormas di Garut Ubah Lambang Negara, Kepala Burung Garuda Dipasangi Mahkota, Uang Rupiah Diedit
Ia menyebut paguyuban itu sebagai sebuah perkumpulan.
Tujuannya untuk menyatukan silsilah keluarga anak bangsa.
Ia juga menyebut dirinya sebagai konsorsium induk.
Tak hanya itu, Sutarman menjelaskan lebih lanjut soal istilah ampera yang ada di paguyubannya.
"Ampera itu perintisan. Jadi sebelum NKRI berdiri itu adalah ampera. Maksudnya itu perintisan atau asal usul," katanya.
Sebelumnya, Sutarman memenuhi panggilan Polres Garut untuk diperiksa sebagai saksi.
Sutarman datang mengenakan jaket loreng, celana putih, dan peci hitam.
Di bagian belakang jaket tertulis 'Tri Komando Rakyat Nusantara'.
Diperiksa polisi
Pimpinan Paguyuban Tunggal Rahayu, Cakraningrat alias Sutarman diperiksa polisi hari ini.