"Kita langsung panggil kepling dan pengurus Masjid Al-Furqon untuk lihat keramik.
Ternyata benar bahwa warna keramik itu ada 4 berbeda dari keramik lainnya dan waktu diketuk keramik terdengar bunyi kopong," ungkap Sembiring.
Sembiring juga menuturkan sebelumnya pada masa awal mula Covid19 dirinya dan keluarga sempat diminta membersihkan rumah Tahfiz tersebut.
"Pernah datang abangnya suruh bersihin rumahnya, lalu saya ajak anak dan menantu saya bersihkan.
Waktu bersihkan itu rupanya bau sekali enggak tahan," tuturnya.
Ia juga membeberkan bahwa di lokasi keramik tersebut memang didapati informasi dari para santri menjadi ruang penyiksaan dan penyodoman.
Sembiring bahkan menyebutkan pada Bulan Maret 2020, pemilik Tahfiz yang bernama Ta pernah tersandung kasus hukum karena menyodomi 4 anak.
"Di dalam kamar kosong yang keramiknya berbeda itu informasi dari para santri memang menjadi penyiksaan para santri.
Juga pada bulan 3 kemarin Ustaz Taufik itu pernah ditahan polisi karena diduga sodomi dua laki-laki, sempat ditahan tapi bulan 5 udah keluar lagi," ungkapnya.
Namun, ia menyebutkan pihaknya ingin agar rumah tersebut segera dibongkar agar kasus ini dapat titik terang.
"Keputusannya kita tidak tahu isinya karena kita ingin tahu juga agar warga tidak penasaran dan supaya kampung ini bersih dari maksiat," tegasnya.
Sembiring menyebutkan bahwa Tahfiz Quran Ustaz Haji Taufik telah berdiri sejak Februari 2019 lalu.
Seorang santri bernama Yanto (17) asal Sidikalang menerangkan bahwa benar dia pernah melihat temannya disiksa dan disodomi di kamar tersebut.
"Saya tidak pernah dipanggil, tapi kawan saya santri namanya Ilham umur 13 tahun pernah dipanggil ke kamar itu karena melanggar peraturan.