Danil mengapresiasi Pemprov Jateng yang telah menggelar acara gowes dipadukan dengan pengenalan pariwisata.
"Keren ya, tidak hanya gowes, tapi juga bisa sekaligus berwisata. Ini tempatnya bagus, bisa dikembangkan lagi jadi wisata unggulan," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Operasional Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan sampai saat ini, kondisi lokomotif masih asli, dengan penggerak utama adalah uap dari kayu jati bakar.
"Minat masyarakat untuk menaiki kereta api uap ini sangat tinggi. Karena selain sensasi naik kereta api bersejarah, kami juga menawarkan sensasi pemandangan alam yang sangat eksotis selama perjalanan," ucapnya.
Untuk bisa menaiki kereta uap itu, Agus mengatakan masyarakat harus reservasi dahulu secara online atau datang langsung ke kantor di Lawang Sewu Semarang. Harga sewa menaiki kereta uap itu lanjut Agus mulai Rp10-15 juta.
"Masyarakat juga bisa naik kereta diesel. Kalau naik kereta itu, masyarakat bisa langsung datang ke stasiun Ambarawa dengan membayar tiket Rp50.000. Tapi untuk sementara karena pandemi, wisata itu masih kami tutup," pungkasnya. (*)